Apa Itu Lisosom dan Fungsinya

anams.id – Lisosom merupakan salah satu organel sel yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan dalam sel. Lisosom berfungsi sebagai pemroses bahan organik dan anorganik yang berasal dari luar maupun dari dalam sel itu sendiri.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai lisosom mulai dari fungsi, endositosis, autofagi, fagositosis, peranan lisosom, macam-macam lisosom, dan proses pembentukan lisosom.

Fungsi Lisosom

Lisosom berfungsi sebagai organel pemroses dalam sel. Fungsinya adalah memproses bahan organik dan anorganik yang berasal dari luar maupun dari dalam sel itu sendiri. Lisosom memiliki enzim hidrolitik yang dapat memecah dan mencerna molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil sehingga dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi.

Fungsi Lisosom Lisosom memiliki berbagai fungsi penting dalam sel, termasuk:

  1. Pencernaan sel-sel yang sudah mati atau rusak: Lisosom membantu dalam pemrosesan dan penghancuran sel-sel yang sudah mati atau rusak. Dengan cara ini, lisosom membantu menjaga kesehatan sel-sel yang ada di tubuh kita.
  2. Pencernaan bahan-bahan yang diambil dari luar sel: Lisosom juga berperan dalam memecah dan mencerna bahan-bahan yang diambil dari luar sel, seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Bahan-bahan ini kemudian dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi atau bahan pembangun.
  3. Pencernaan bakteri dan virus: Lisosom juga berfungsi dalam memproses dan menghancurkan bakteri dan virus yang masuk ke dalam sel. Ini membantu mencegah infeksi dan menjaga kesehatan sel kita.
  4. Pengaturan autolisis: Lisosom juga membantu mengatur autolisis, yaitu proses pemecahan dan penghancuran sel-sel yang tidak diperlukan dalam tubuh kita. Dengan cara ini, lisosom membantu menjaga keseimbangan dalam tubuh kita.

Endositosis

Endositosis adalah proses di mana sel menangkap zat dari lingkungan ekstraseluler dan membawanya ke dalam sel melalui membran plasma. Proses Endositosis Proses endositosis terjadi dalam beberapa tahap, yang melibatkan membran plasma sel dan organel-organel sel tertentu. Tahap-tahap tersebut adalah:

  1. Pembentukan Vesikel: Proses endositosis dimulai ketika membran plasma sel melipat ke dalam dan membentuk vesikel kecil. Vesikel ini kemudian memisahkan diri dari membran plasma dan membawa zat yang ingin dimasukkan ke dalam sel ke dalam vesikel.
  2. Transportasi Vesikel: Vesikel kemudian bergerak melalui sitoplasma dan menuju ke arah organel-organel sel tertentu, seperti lisosom atau badan Golgi. Selama perjalanan, vesikel dapat berinteraksi dengan protein-protein dan molekul-molekul lain di dalam sel, yang membantu dalam transportasi zat-zat tertentu.
  3. Pencernaan Zat: Setelah sampai di organel-organel sel tertentu, vesikel membuka diri dan mengeluarkan zat yang terkandung di dalamnya. Zat-zat ini kemudian dapat diproses dan dicerna oleh organel-organel sel tersebut, seperti pada proses lisosom.
Baca Juga :   Jenis-Jenis Hewan Avertebrata dan Sistem Ekskresinya

Autofagi

Autofagi adalah proses di mana sel memecahkan dan mencerna komponen sel yang rusak atau tidak diperlukan. Proses Autofagi Proses autofagi terdiri dari beberapa tahap yang berbeda, yang melibatkan berbagai jenis protein dan organel sel tertentu. Tahap-tahap tersebut adalah:

  1. Pembentukan Vesikel: Proses autofagi dimulai ketika membran sel membentuk vesikel khusus yang dikenal sebagai autofagosom. Autofagosom ini kemudian menyelubungi bagian sel yang ingin diproses, seperti mitokondria atau protein yang rusak.
  2. Fusi dengan Lisosom: Autofagosom kemudian bergerak menuju lisosom dan bergabung dengan organel sel ini. Setelah bergabung dengan lisosom, autofagosom kemudian membuka diri dan membebaskan enzim-enzim lisosomal yang memecah bagian sel yang diselubungi oleh autofagosom.
  3. Pencernaan Zat: Setelah terjadi pemecahan dan pencernaan bagian sel yang tidak diperlukan atau rusak, hasil pencernaan tersebut dapat digunakan kembali oleh sel untuk membangun komponen sel baru.

Fagositosis

Fagositosis adalah proses di mana sel menangkap partikel besar seperti bakteri, virus, dan sel mati dengan membentuk kantong membran yang disebut fagosom. Fagosom kemudian bergabung dengan lisosom dan dipecah menjadi molekul yang lebih kecil.

Peranan Lisosom

Lisosom memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan dalam sel. Lisosom dapat membantu sel dalam memproses bahan organik dan anorganik yang berasal dari luar maupun dari dalam sel itu sendiri. Selain itu, lisosom juga berperan dalam menghancurkan patogen dan menjaga keseimbangan pH dalam sel.

Macam-Macam Lisosom

Lisosom dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu lisosom primer, sekunder, dan residual. Lisosom primer adalah lisosom yang belum mengalami pencernaan. Lisosom sekunder adalah lisosom yang sudah mencerna partikel dan menghasilkan molekul yang lebih kecil. Sedangkan lisosom residual adalah lisosom yang mengandung sisa-sisa komponen sel yang tidak dapat dicerna.

Baca Juga :   Persilangan genotipe dan fenotipe

Proses Pembentukan Lisosom

Lisosom terbentuk melalui proses yang kompleks. Proses pembentukan lisosom dimulai dengan pembentukan vesikel awal yang kemudian bergabung dengan endosom dini untuk membentuk lisosom primer. Lisosom primer kemudian dapat menjadi lisosom sekunder atau residual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *