anams.id – Remaja merupakan masa peralihan diri anak menuju dewasa, pada masa ini terjalin bermacam berbagai pergantian yang lumayan bermakna baik secara raga, biologis, mental serta emosional dan psikososial. Kesemuanya ini bisa pengaruhi kehidupan individu, area keluarga ataupun warga.
Ketidak siapan remaja dalam mengalami pergantian tersebut bisa memunculkan bermacam sikap menyimpang semacam: kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang, penyaki meluas intim( PMS) serta HIV/ AIDS, kehamialn yang tidak di idamkan, Aborsi serta sebagainya.
Pengertian Remaja Bagi Para Ahli
Ada pula sebagian definsi dari bermacam para pakar dalam menimpa penafsiran remaja yang antara lain ialah:
Bagi Siti Sundari
Masa remaja ialah peralihan dari masa anak dengan masa berusia yang hadapi pertumbuhan seluruh aspek/ guna buat merambah masa berusia.
Masa remaja berlangsung antara usia 12 tahun hingga dengan 21 tahun untuk perempuan serta 13 tahun hingga dengan 22 tahun untuk laki- laki.
Bagi Zakiah Darajat
Kalau anak muda“ adolescene” dimaksud selaku masa pertumbuhan transisi antara masa anak serta masa berusia yang mencakup pergantian biologis, kognitif serta sosial- emosional.
Bagi Hurlock
Anak muda berasal dari kata latin adolensence yang berarti berkembang ataupun berkembang jadi berusia. Sebutan adolensence memiliki makna yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial serta raga.
Bagi Calon
Kalau masa anak muda menampilkan dengan jelas watak transisi ataupun peralihan sebab anak muda belum mendapatkan status berusia serta tidak lagi mempunyai status anak.
Bagi Sri Rumini
Masa anak muda ini pula diisyarati dengan terdapatnya pertumbuhan raga, yang dalam pertumbuhan raga pada masa anak muda ini terbilang pesat di antara tahap- tahap pertumbuhan manusia. Tidak hanya perubahan- perubahan raga, anak muda ini pula hendak hadapi pergantian secara psikologis.
Ciri-Ciri Remaja
Ada sebagian pergantian ataupun identitas yang terjalin sepanjang masa anak muda ialah:
- Kenaikan emosional yang terjalin secara kilat.
- Perbahan yang kilat secara raga yang pula diiringi dengan kematangan intim.
- Pergantian dalam perihal yang menarik untuk dirinya serta ikatan dengan orang lain.
- Pergantian nilai, dimana apa yang mereka anggap berarti pada masa anak- anak jadi kurang berarti sebab telah mendekati berusia.
- Mayoritas anak muda berlagak ambivalen dalam mengalami pergantian yang terjalin.
Permasalahan dalam Remaja
Berikut ini ada sebagian kasus dalam anak muda, terdiri atas:
- Kebutuhan hendak figur teladan
Anak muda jauh lebih gampang terkesan hendak nilai- nilai luhur yang berlangsung serta keteladanan orang tua mereka daripada cuma hanya nasehat- nasehat bagus yang tinggal cuma perkata indah
- Perilaku Apatis
Perilaku apatis meruapakan kecenderungan buat menolak suatu serta pada dikala yang bertepatan tidak ingin mengaitkan diri di dalamnya. Perilaku apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya hendak apa yang terjalin di masyarakatnya.
- Kecemasan serta minimnya harga diri
Kata stess ataupun frustasi terus menjadi universal dipakai golongan anak muda. Banyak kalangan muda yang berupaya menanggulangi rasa cemasnya dalam wujud“ pelarian”( memburu kenikmatan melalui minuman keras, obat penenang, seks serta yang lain).
- Ketidakmampuan buat mengaitkan diri
Kecenderungan buat mengintelektualkan seluruh suatu serta pola pikir murah, membuat para anak muda susah mengaitkan diri secara emosional ataupun efisien dalam ikatan individu serta dalam kehidupan di warga. Persahabatan dinilai dengan untung rugi ataupun malahan dengan duit.
- Perasaan tidak berdaya
Perasaan tidak berdaya ini timbul pertama- tama sebab teknologi terus menjadi memahami style hidup serta pola berpikir warga modern. Teknologi ingin tidak ingin menghasilkan warga teknokratis yang memforsir kita buat berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah- tengah warga. Lebih jauh anak muda mencari“ jalur pintas”, misalnya memakai seluruh metode buat tidak belajar namun menemukan nilai baik ataupun ijazah
- Pemujaan hendak pengalaman
Sebagian besar tindakan- tindakan negatif anak muda dengan minumam keras, obat- obatan serta seks pada mulanya berawal serta cuma mencoba- coba. Area pergaulan anak muda berusia ini membagikan pemikiran yang galat tentang pengalaman.