Suku Maasai Adalah
Suku Maasai Adalah

Suku Maasai Adalah

Suku Maasai

Buat ulasan kali ini kami hendak membahas mengenai suku maasai yang dimana dalam perihal ini meliputi sejarah, bahasa, adat istiadat serta peninggalan, supaya lebih menguasai serta di paham ikuti ulasannya dibawah ini.

Sejarah Suku Maasai

Suku Maasai merupakan kelompok suku asli dari Afrika yang mempunyai pola hidup seminomaden di Kenya serta Tanzania. Mereka yakni salah satu kelompok Suku Afrika Timur yang pling dikenal di dunia luar sebab kebudayaannya yang unik.

Mereka bertempat tinggal dekat dengan banyak cagar alam serta halaman nasional di Afrika Timur. Nenek moyang orang Maasai diperkirakan berasal dari Afrika Utara yang bermigrasi ke selatan di selama Lembah Sungai Nil.

Mereka akhirnya datang di Kenya Utara pada pertengahan abda ke- 15, mereka terus mengarah ke selatan serta menaklukkan seluruh suku yang mereka temui diperjalanan, pada akhir abad ke- 19 mereka datang di Tanzania. Bahasa Suku Maasai

Suku Maasai berdialog dalam bahasa Maasai“ Maa”, bahasa Maasai masih berhubungan dengan keluarga bahasa Nilo- Sahara ialah bahasa Dinka, Nuer, Turkana serta Songhai.

Adat Istiadat Suku Maasai

Eunoto ialah salah satu tradisi warga Maasai, untuk warga non- Maasai ritual ini diketahui dengan nama“ jumping dance”, ritual ini menunjukkan datangnya umur“ cukup umur” para prajurit muda suku Maasai, ritual eunoto ataupun jumping dance menunjukkan kalau pemuda suku Maasai telah cukup usia buat jadi prajurit muda.

Rumah Adat Suku Maasai orang- orang Maasai mempunyai pola hidup yang semi- nomaden sehingga mereka tidak sempat tinggal di suatu rumah yang sama selama hidup mereka. Suku Maasai mempunyai rumah berbentuk lonjong, umumnya berdimensi 2 meter x 3 meter dengan sudut membulat serta langit- langit rendah, rumah ini dibentuk oleh wanita, proses pembuatn konstruksinya memakan waktu 4 sampai 8 hari.

Baca Juga :   Pengertian OSS Adalah

Rumah ini dibuat dari tiang- tiang yang berasal dari cabang- cabang tumbuhan, tiang- tiang tersebut ditanam di tanah dengan kedalaman 90- 150 centimeter. Kotoran ternak digunakan buat membasahi sisi- sisi lubang tiang. Pada bagian atasnya tiang- tiang tersebut diikat dengan potongan kayu buat membentuk rangka atap.

Buat mengisi kekosongan antara kedua tiang umumnya digunakan cabang- cabang yang lebih kecil, ranting, daun, ataupun rumput. Bagian luar rumah setelah itu diplester dengan kombinasi lumpur serta kotoran sapi.

Meminum Darah

Suku Maasai yang tinggal di Afrika Timur diketahui selaku suku peminum darah. Adat istiadat yang diturunkan oleh nenek moyangnya masih dicoba hingga saat ini, termasuk meminum darah itu. Tetapi darah yang mereka minum tidaklah darah manusia, melainkan darah hewan. Mereka yakin darah hewan dapat tingkatkan sistem imunitas badan mereka.

Tidak hanya darah, orang- orang suku ini mempunyai 5 santapan pokok yang lain, ialah daging, lemak, susu, madu, serta kulit tumbuhan. Mereka umumnya meminum susu sepanjang beberapa hari, kemudian berubah ke sup daging serta kulit sepanjang beberapa hari.

Mencari Singa

Tidak hanya peminum darah, suku ini pula populer selaku suku yang terkuat, lo. Suku ini suka berburu, tetapi buruannya ialah singa. Bagi mereka, singa memanglah berlari kilat, tetapi mereka dapat berlari lebih jauh lagi.

Mencari singa ialah tradisi yang dicoba para pria suku Maasai semenjak dahulu. Pria bakal dikira belum berusia bila belum dapat mengalahkan singa. Perihal ini disebabkan dikala berusia, mereka hendak jadi prajurit yang wajib siap melindungi wilayahnya.

Peninggalan Suku Maasai

Dulu suku Maasai mendiam daerah yang sangat luas di wilayah Kenya serta Tanzania, salah satu daerah tersebut dikala ini jadi Halaman Nasional Serengiti yang terletak di Tanzania. Halaman nasional ini mempunyai jumlah populasio hewan wildebeest terbanyak ialah sebanyak kurang lebih 1, 5 juta ekor.

Baca Juga :   Perjanjian  Saragosa  Adalah

Sepanjang masa hujan“ Januari– Maret” sekumpulan hewan ini banyak tersebar di daerah Serengeti sampai ke bagian barat Lembah Ngorongoro. Kala masa kering“ April” serta rumput- rumput hijau tidak lagi banyak berkembang, mereka berpindah tempat secara eksodus ke bagian barat energi guna memperoleh santapan, pada 1981 UNESCO memasukkan Halaman Nasional Serengeti dalam catatan peninggalan dunia“ World Heritages Site”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *