Faktor genotipe dan fenotipe

ANAMS.ID – Kali ini kita akan membahas terkait “Faktor genotipe dan fenotipe”
Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait “Faktor genotipe dan fenotipe” agar supaya bermanfaat bagi pembaca
Simak artikel “Faktor genotipe dan fenotipe” dengan baik untuk mendapatkan keseluruhan insightnya.

Faktor genotipe dan fenotipe

Pada tingkat organisme, fenotipe adalah sesuatu yang dapat dilihat/diamati/diukur, suatu sifat atau kepribadian. Pada tingkat ini, contoh fenotipe seperti warna mata, berat badan, atau ketahanan terhadap penyakit tertentu. Pada tingkat biokimia, fenotipe dapat berupa kandungan bahan kimia tertentu di dalam tubuh. Misalnya kadar gula darah atau kandungan protein nasi. Pada tingkat molekuler, fenotipe dapat berupa jumlah RNA yang dihasilkan atau deteksi domain DNA atau RNA pada elektroforesis (Unknown, 2011).

Peran susunan genetik dan faktor fenotipik yang terkait dengan adaptasi organisme terhadap lingkungan

Munculnya kepribadian pada individu (fenotipe) dipengaruhi oleh faktor genetik atau susunan genetik dan faktor lingkungan (Pallawarukka, 1999 dalam Ferdy, 2010). Lingkungan secara langsung dapat mempengaruhi fenotipe hewan melalui makanan, penyakit, dan manajemen, tetapi tidak dapat mempengaruhi genotipe hewan. Pengaruh potensial terhadap genotipe tidak terjadi secara langsung tetapi melalui seleksi alam atau buatan yang terjadi pada individu yang mengakibatkan perubahan frekuensi gen tertentu dalam populasi (Martojo, 1992).

Dengan kata lain, fenotipe ditentukan sebagian oleh genotipe individu, dan sebagian oleh lingkungan di mana individu itu hidup, waktu dan, sampai batas tertentu, interaksi antara genotipe dan lingkungan. Waktu biasanya diklasifikasikan sebagai aspek ekologi (hidup) juga. Biasanya ide ini ditulis sebagai

Baca Juga :   Pengertian Diferensiasi Sel dan Sifat Dasarnya

P = G + E + GE,

di mana P singkatan fenotipe, G singkatan genotipe, E singkatan lingkungan, GE singkatan interaksi antara genotipe dan lingkungan bersama-sama (yang berbeda dari efek G dan E saja.

Mengamati fenotipe bisa sederhana (misalnya warna bunga) atau sangat kompleks dan memerlukan alat dan metode khusus. Namun, karena ekspresi gen suatu genotipe bersifat progresif dari tingkat molekuler ke tingkat individu, hubungan antara sejumlah fenotipe sering ditemukan pada tingkat yang berbeda. Fenotipe, terutama kuantitatif, sering diatur oleh banyak gen.

Jika dua individu atau lebih telah berevolusi dan tumbuh dari lingkungan yang sama dan menunjukkan fenotipe yang berbeda, maka dapat disimpulkan bahwa kedua individu tersebut memiliki genotipe yang berbeda. Sebaliknya, jika dua orang atau lebih memiliki genotipe yang sama, tetapi berkembang di lingkungan yang berbeda, kemungkinan besar fenotipenya tidak akan sama (Pane, 1986 dalam Ferdy).

Perbedaan genotipe dapat berupa perbedaan antar bangsa (kelompok), garis keturunan, dan kelompok keturunan laki-laki (Sudono, 1981). Interaksi genotipe dan lingkungan akan memainkan peran yang sangat penting jika organisme disimpan dalam dua lingkungan yang berbeda dan seleksi berlangsung di masing-masing lingkungan tersebut. Sudono, 1981).

Itulah pembahasan terkait Faktor genotipe dan fenotipe. semoga bermanfaat***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *