Dibalik Nama-nama Unik Sriwijaya: Yavadesh, Zabaj, dan San-fo-ts’i

Anams.id – Hi guys, apakah kalian tahu tentang Kerajaan Sriwijaya? Ya, kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara pada masa lalu. Namun, masa kejayaan kerajaan yang mencapai puncaknya pada abad ke-7 hingga ke-13 ini seringkali luput dari perhatian masyarakat modern.

Padahal, Sriwijaya memiliki sejarah yang sangat menarik dan kaya akan budaya serta peradabannya. Mari kita telusuri lebih jauh tentang catatan sejarah kerajaan yang pernah mendunia ini dan mengulik kembali kejayaannya yang telah terlupakan.

Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara pada masa lalu. Sayangnya, banyak orang Indonesia modern yang tidak begitu mengenal kerajaan ini. Namun, kerajaan Sriwijaya kembali menjadi sorotan dunia melalui penemuan seorang sarjana Perancis pada awal abad ke-20.

George Coedès, seorang sarjana Perancis, memperoleh ketenaran dunia ketika ia menerbitkan penemuan terbarunya tentang Sriwijaya pada tahun 1920-an. Artikel tersebut dipublikasikan dalam koran yang ditulis dalam bahasa Belanda dan Indonesia. Penemuan ini menggegerkan dunia, karena Coedès menyatakan bahwa referensi Tiongkok tentang “San-fo-ts’i”, yang sebelumnya dianggap sebagai “Sribhoja”, dan beberapa prasasti dalam bahasa Melayu Kuno mengacu pada kekaisaran yang sama.

Sriwijaya, yang memiliki banyak nama yang dikenal oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia, telah menjadi legenda di Nusantara. Sriwijaya juga menjadi topik pembicaraan di kalangan para ahli sejarah dan arkeolog di seluruh dunia. Sriwijaya disebut oleh orang China yaitu Shih-li-fo-shih atau San-fo-ts’i atau San Fo Qi. Dan pada bahasa Sanskerta dan bahasa Pali, kerajaan Sriwijaya sering dinamai Yavadesh dan Javadeh. Sedangkan bangsa Arab menyebutnya Zabaj dan Khmer menyebutnya Malayu.

Namun, meskipun banyak nama yang digunakan, Sriwijaya sendiri dulu mungkin pernah menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Menurut beberapa ahli, pusat kerajaan Sriwijaya berada di Sungai Musi, tepatnya antara Bukit Seguntang dan Sabokingking, di sekitar situs Karanganyar yang kini dijadikan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.

Baca Juga :   Latar Belakang dan Isi Perjanjian Tuntang

Menurut para ahli sejarah, situs Karanganyar merupakan bukti bahwa Sriwijaya memang benar-benar merupakan sebuah kerajaan megah pada masanya. Foto udara dari tahun 1984 menunjukkan bahwa situs Karanganyar menampilkan bentuk bangunan air yang sangat rumit, seperti jaringan kanal, parit, kolam, serta pulau buatan yang disusun rapi. Bangunan yang dimaksud terdapat kolam dan dua pulau yang berbentuk seperti bujur sangkar, dan empat persegi panjang, serta bangunan jaringan kanal dengan luasnya sampai 20 hektar.

Kawasan ini juga merupakan saksi bisu dari lokasi kejayaan Sriwijaya. Banyak peninggalan purbakala yang ditemukan di sana, seperti tembikar, perhiasan, dan senjata, yang menunjukkan bahwa kawasan ini pernah menjadi pusat permukiman dan pusat aktifitas manusia pada masa lalu.

Namun, masih terdapat perbedaan pendapat di antara para ahli sejarah mengenai letak pusat Kerajaan Sriwijaya. Beberapa berpendapat bahwa pusatnya berada di sehiliran Batang Hari, sedangkan yang lain berpendapat bahwa pusatnya ada di Candi Muara Takus atau bahkan di Kadaram.

Namun, penemuan terbaru mengungkapkan bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya mungkin berada di Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking. Situs Karanganyar, yang kini dijadikan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, menampilkan bangunan air yang dianggap sebagai buatan manusia. Ada jaringan kanal, parit, kol kolam, dan pulau buatan yang tersusun rapi.

Demikianlah catatan sejarah singkat mengenai Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara pada masa lampau. Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai letak pusat kerajaan ini, namun penemuan terbaru mengungkapkan bahwa situs Karanganyar di Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking mungkin menjadi lokasi pusat kerajaan ini dan raja yang memimpin pada saat itu.

Baca Juga :   Berikut Isi Dari Perjanjian Giyanti Dan Dampaknya

Sriwijaya menjadi saksi bisu dari kejayaan Nusantara pada masa lalu dan menjadi bukti bahwa Indonesia pernah memiliki peradaban yang gemilang di masa silam.

Semoga dengan mengenal lebih dalam mengenai sejarah kerajaan ini, kita dapat lebih menghargai warisan budaya nenek moyang kita dan memperkaya wawasan kita tentang sejarah Indonesia.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *