Contoh Akulturasi Adalah
Contoh Akulturasi Adalah

Contoh Akulturasi Adalah

anams.id – Akulturasi merupakan sesuatu proses sosial, yang mencuat manakala sesuatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan faktor dari sesuatu kebudayaan asing.

Kebudayaan asing itu lelet laun diterima serta diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menimbulkan hilangnya faktor kebudayaan kelompok itu sendiri. Ataupun dapat pula di definisikan selaku perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai serta serasi.

Buat menguasai penafsiran akulturasi dalam konteks budaya pertama- tama kita butuh menguasai definisi budaya serta kebudayaan terlebih dulu.

Proses Akulturasi

Manusia merupakan makhluk sosio budaya yang mendapatkan perilaluknya melalui belajar. Dari seluruh aspek belajar manusia, komunikasi ialah aspek yang terutama serta sangat mendasar sebab aktivitas komunikasi berperan selaku perlengkapan buat menafsirkan area raga serta sosial kita. Proses yang dilalui individu- individu buat mendapatkan aturan- aturan( budaya) diawali dari masa dini hidupnya sampai akhir hayatnya. Lewat proses sosialisasi serta pembelajaran pola- pola budaya ditanamkan ke dalam system syaraf manusia serta jadi karakter serta sikap tiap- tiap indivdu.

Proses belajar ini menjadikan manusia wajib berhubungan dengan manusia yang lain dari anggota budaya yang lain yang pula mempunyai pola- pola komunikasi seragam. Proses mendapatkan pola- pola demikian oleh individu- individu itu diucap enkulturasi. Proses enkulturasi sendiri memiliki penafsiran proses belajar serta membiasakan alam benak dan perilaku terhadap adat istiadat, system, norma, dan seluruh peraturan yang ada dalam kebudayaan seorang( Koentjaraningrat).

Faktor Pendorong serta Penghambat Akulturasi

1. Aspek pendorong Akulturasi merupakan selaku berikut;

  • Kontak dengan kebudayaan lain
  • Sistem pembelajaran resmi yang maju
  • Perilaku menghargai hasil karya seorang serta kemauan buat maju
  • Toleransi terhadap perbuatan- perbuatan yang menyimpang( deviation)
  • Sistem terbuka pada susunan masyarakat
  • Terdapatnya penduduk yang heterogen
  • Ketidakpuasan warga terhadap bidang- bidang kehidupan tertentu
  • Terdapatnya orientasi ke masa depan
Baca Juga :   Hukum Bisnis

2. Aspek penghambat Akulturasi merupakan selaku berikut;

  • Pertumbuhan ilmu pengetahuan yang lambat
  • Perilaku warga yang tradisional
  • Terdapatnya kepentingan yang sudah tertanam dengan kuatnya.
  • Minimnya ikatan dengan warga lain.
  • Terdapatnya prasangka kurang baik terhadap hal- hal baru.
  • Terdapatnya hambatan yang bertabiat ideologis.
  • ·Adat ataupun kebiasaan

Unsur- Unsur Akulturasi

Berikut ini ada sebagian unsur- unsur akulturasi, terdiri atas:

  • Substitusi

Faktor budaya lama ditukar dengan faktor budaya baru yang membagikan nilai lebih untuk para penggunanya. Contohnya, para petani mengubah perlengkapan pembajak sawah oleh mesin pembajak semacam traktor.

  • Sinkretisme

Unsur- unsur budaya lama yang berperan padu dengan unsur- unsur budaya yang baru sehingga membentuk sistem baru. Perpaduan ini kerap terjalin dalam sistem keagamaan, contohnya agama Trantayana di era Singosari yang ialah perpaduan antara agama Buddha serta Hindu. Demikian pula pada tradisi keagamaan orang Jawa yang masih memperlihatkan perpaduan antara agama Hindu serta Islam.

  • Akumulasi (Addition)

Faktor budaya lama yang masih berperan ditambah faktor baru sehingga membagikan nilai lebih. Contohnya, di Kota Yogyakarta, pemakaian kendaraan bermotor memenuhi fasilitas transportasi tradisional, semacam becak serta andong.

  • Penggantian (Deculturation)

Faktor budaya lama lenyap sebab ditukar oleh faktor baru. Contohnya, delman ataupun andong ditukar oleh angkot ataupun angkutan bermotor.

  • Originasi

Masuknya faktor budaya baru yang lebih dahulu tidak diketahui memunculkan pergantian besar dalam kehidupan masyarakatnya. Contohnya, proyek listrik masuk desa memunculkan pergantian besar dalam kehidupan warga desa. Tenaga listrik tidak cuma mengambil alih lampu teplok dengan lampu listrik, namun pula mengganti sikap warga desa akibat masuknya bermacam media elektronik, semacam tv, radio, serta film.

  • Penolakan (Rejection)

Akibat terdapatnya proses pergantian sosial budaya yang begitu kilat memunculkan akibat negatif berbentuk penolakan dari sebagian anggota warga yang tidak siap serta tidak sepakat terhadap proses percampuran tersebut. Salah satu contoh, masih terdapat sebagian orang yang menolak berobat ke dokter serta lebih yakin ke dukun.

Baca Juga :   Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli

Contoh Akulturasi

Berikut ini ada sebagian contoh akulturasi, terdiri atas:

Seni Bangunan

Bentuk- bentuk bangunan candi di Indonesia pada biasanya ialah wujud akulturasi antara unsur- unsur budaya Hindu- Buddha dengan faktor budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung- patung perwujudan dewa ataupun Buddha, dan bagianbagian candi serta stupa merupakan unsur- unsur dari India. Wujud candicandi di Indonesia pada hakikatnya merupakan punden berundak yang ialah faktor Indonesia asli. Candi Borobudur ialah salah satu contoh dari wujud akulturasi tersebut.

Seni Rupa

Masuknya pengaruh India pula bawa pertumbuhan dalam bidang seni rupa, seni pahat, serta seni ukir. Perihal ini bisa dilihat pada relief ataupun seni ukir yang dipahatkan pada bagian dindingdinding candi. Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding- dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berbentuk pahatan riwayat Si Buddha. Di dekat Si Buddha ada area alam Indonesia semacam rumah panggung serta burung merpati.

Pada relief kala makara pada candi terbuat sangat indah. Hiasan relief kala makara, dasarnya merupakan motif fauna serta tumbuh- tumbuhan. Perihal semacam ini telah diketahui semenjak masa saat sebelum Hindu. Binatang- binatang itu ditatap suci, hingga kerap diabadikan dengan metode di lukis.

Seni Sastra

Pengaruh India bawa pertumbuhan seni sastra di Indonesia. Seni sastra waktu itu terdapat yang berupa prosa serta terdapat yang berupa tembang( puisi). Bersumber pada isinya, kesusasteraan bisa dikelompokkan jadi 3, ialah tutur( pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, serta wiracarita( kepahlawanan).

Wujud wiracarita nyatanya sangat populer di Indonesia, paling utama kitab Ramayana serta Mahabarata. Setelah itu mencuat wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah serta Mpu Panuluh. Pula timbulnya cerita- cerita Carangan.

Baca Juga :   Bapak Koperasi Indonesia - Biografi Mohammad Hatta

Berkembangnya karya sastra paling utama yang bersumber dari Mahabarata serta Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit( wayang purwa). Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, spesialnya di Jawa telah begitu mendarah daging. Isi serta cerita pertunjukan wayang banyak memiliki nilai- nilai yang bertabiat edukatif( pembelajaran). Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, namun wayangnya asli dari Indonesia. Seni pahat serta macam luas yang terdapat pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *