Analisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai

ANAMS.ID – Kali ini kita akan membahas terkait “Analisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait “Analisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai” agar supaya bermanfaat bagi pembaca
Simak artikel “Analisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai” dengan baik untuk mendapatkan keseluruhan insightnya.

Analisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Arti Kata Nilai

Dijelaskan dalam banyak kamus ilmiah populer bahwa nilai adalah tentang apa yang dianggap baik, benar, bijaksana, dan berharga; namun, sifat nilai dianggap lebih abstrak daripada norma. Sementara ini, Nursal Luth dan Daniel Fernandes berpendapat bahwa nilai adalah sentimen mengenai apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang mempengaruhi perilaku sosial dari mereka yang memiliki nilai tersebut. Pertanyaan apakah sesuatu memiliki nilai tidak tergantung pada apakah itu benar atau buruk, tetapi pada apakah Anda menginginkannya atau tidak dan apakah Anda menikmatinya atau tidak. Seperangkat sikap dan sentimen yang selalu dapat diamati melalui perilaku manusia adalah apa yang membentuk nilai-nilai seseorang.

Dapat ditarik kesimpulan, berdasarkan beberapa definisi nilai yang telah dikemukakan di atas, bahwa nilai mengacu pada sejauh mana pengaturan yang bermakna dibuat untuk keberadaan individu manusia, masyarakat, bangsa, dan negara. Nietzsche berpendapat bahwa nilai adalah tingkat atau derajat yang dicita-citakan manusia. Nilai-nilai yang menjadi tujuan kehendak manusia yang sejati seringkali disusun menurut susunan tingkatannya, mulai dari bawah. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai hedonis (kesenangan), nilai utilitarian (kegunaan), nilai biologis (bangsawan), nilai estetika diri (keindahan, keindahan), dan nilai. Nilai-nilai sering diatur sedemikian rupa karena mereka adalah tujuan dari kehendak manusia yang sebenarnya. pribadi (sosial, baik), dengan nilai-nilai agama berada di urutan teratas (kekudusan).

Baca Juga :   HAKIKAT MANUSIA

Karakteristik nilai

  • Nilai yang tertanam (internalized values)
    Itulah prinsip yang telah tertanam dalam jiwa seseorang hingga mendorong perilaku yang diambil tanpa berpikir lebih jauh. Jika tidak dipatuhi, akan ada emosi malu atau bersalah yang mendalam dan sulit untuk dilupakan; misalnya, orang yang taat beragama akan mengalami beban mental jika melanggar salah satu norma dalam agamanya.
  • Nilai dominan
    Merupakan nilai yang diprioritaskan di atas nilai-nilai lain karena dianggap lebih penting. Ini memanifestasikan dirinya dalam keputusan yang diambil seseorang ketika dihadapkan dengan sejumlah kemungkinan tindakan berbeda yang perlu dilakukan. Berikut ini adalah daftar beberapa faktor utama yang menentukan apakah nilai-nilai tertentu dipegang atau tidak:

Jumlah individu yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini sebagai hal yang penting dalam hidup mereka
Jangka waktu selama anggota kelompok terus merasakan manfaat.
Jumlah pekerjaan yang signifikan diperlukan untuk menegakkan nilai tersebut.
Kedudukan tinggi (atau status) individu yang membawa prinsip-prinsip ini ke dunia.

Berbagai Nilai

Hubungan antara budaya dan masyarakat serta nilai-nilai cukup kuat. Profesor Dr. Notonegoro berpendapat bahwa nilai dapat dipecah menjadi tiga komponen yang berbeda, yaitu sebagai berikut:

Nilai dalam pengertian dunia material mencakup segala sesuatu yang bermanfaat bagi komponen manusia.
Yang dimaksud dengan “nilai vital” adalah segala sesuatu yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan tugas-tugas yang mereka perlukan untuk bertahan hidup.
Yang dimaksud dengan “nilai spiritual” adalah segala sesuatu yang dapat bermanfaat bagi ruh atau jiwa seseorang.

Itulah pembahasan terkait Analisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai. semoga bermanfaat***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *