Afiksasi dalam Bahasa Indonesia dari Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenisnya

anams.id – Afiksasi adalah proses pembentukan kata baru dengan menambahkan afiks pada kata dasar. Afiks adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata, tetapi harus digabungkan dengan kata dasar untuk membentuk kata baru. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang ciri-ciri afiksasi, jenis-jenis afiksasi, proses afiksasi, dan contoh-contoh afiksasi.

Ciri-Ciri Afiksasi
Ciri-ciri afiksasi adalah sebagai berikut:

  1. Menambahkan morfem pada kata dasar untuk membentuk kata baru.
  2. Morfem yang ditambahkan tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata.
  3. Morfem yang ditambahkan tidak mengubah makna kata dasar secara drastis.

Jenis-Jenis Afiksasi
Jenis-jenis afiksasi adalah sebagai berikut:

  1. Prefiks (Awalan)
    Prefiks adalah afiks yang ditambahkan pada awal kata dasar. Contohnya adalah me- dalam kata menulis, di- dalam kata dikirim, dan ter- dalam kata terangkat.
  2. Infiks
    Infiks adalah afiks yang ditambahkan di tengah kata dasar. Contohnya adalah -el- dalam kata membeli dan -in- dalam kata menari.
  3. Sufiks
    Sufiks adalah afiks yang ditambahkan pada akhir kata dasar. Contohnya adalah -kan dalam kata membaca, -i dalam kata menari, dan -an dalam kata membantu.
  4. Konfiks
    Konfiks adalah gabungan antara prefiks dan sufiks yang ditambahkan pada kata dasar. Contohnya adalah ber- dan -kan dalam kata berlari dan meng- dan -kan dalam kata mengambil.

Proses Afiksasi

Proses afiksasi terjadi ketika afiks ditambahkan pada kata dasar untuk membentuk kata baru. Proses ini dapat terjadi pada semua jenis afiksasi, yakni prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Proses afiksasi dapat mengubah bentuk dan makna dari kata dasar. Namun, ketika afiks ditambahkan pada kata dasar, makna kata dasar tidak berubah secara drastis.

Contoh Afiksasi
Berikut adalah beberapa contoh kata hasil afiksasi:

  1. Menulis (dari kata dasar tulis, dengan prefiks me-)
  2. Terangkat (dari kata dasar angkat, dengan prefiks ter-)
  3. Memukul (dari kata dasar pukul, dengan prefiks me-)
  4. Menari (dari kata dasar tari, dengan sufiks -i)
  5. Membaca (dari kata dasar baca, dengan sufiks -kan)
  6. Berlari (dari kata dasar lari, dengan konfiks ber- dan -kan)
  7. Mengambil (dari kata dasar ambil, dengan konfiks meng- dan -kan)
Baca Juga :   Pengertian Garis Lintang dan Bujur: Apa Saja Fungsinya?

Contoh Prefiks
Berikut adalah beberapa contoh kata dengan prefiks:

  1. Menulis (dari kata dasar tulis)
  2. Diambil (dari kata dasar ambil)
  3. Terkena (dari kata dasar kenal)
  4. Memasak (dari kata dasar masak)
  5. Menjaga (dari kata dasar jaga)

Contoh Sufiks
Berikut adalah beberapa contoh kata dengan sufiks:

  1. Makanan (dari kata dasar makan)
  2. Pergiannya (dari kata dasar pergi)
  3. Penjualannya (dari kata dasar jual)
  4. Menjelaskan (dari kata dasar jelas)
  5. Menggigiti (dari kata dasar gigit)

Contoh Konfiks
Berikut adalah beberapa contoh kata dengan konfiks:

  1. Berlari (dari kata dasar lari)
  2. Membawa (dari kata dasar bawa)
  3. Mengisi (dari kata dasar isi)
  4. Menyanyikan (dari kata dasar nyanyi)
  5. Memperbaiki (dari kata dasar baik)

Contoh Transfiks
Transfiks adalah gabungan antara prefiks, sufiks, dan infiks yang ditambahkan pada kata dasar. Berikut adalah beberapa contoh kata dengan transfiks:

  1. Berpelajar (dari kata dasar pelajar, dengan konfiks ber- dan -kan dan infiks -el-)
  2. Menyapuinya (dari kata dasar sapu, dengan prefiks me-, sufiks -i, dan infiks -nya)
  3. Terperiksanya (dari kata dasar periksa, dengan prefiks ter-, sufiks -i, dan infiks -nya)
  4. Menempuhinya (dari kata dasar tempuh, dengan prefiks me-, sufiks -i, dan infiks -nya)
  5. Menyamakan (dari kata dasar sama, dengan prefiks me-, sufiks -kan, dan infiks -a-)

Dalam pembentukan kata baru dengan afiksasi, terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan. Pertama, afiks yang ditambahkan harus sesuai dengan kaidah tatabahasa bahasa Indonesia. Kedua, afiks yang ditambahkan tidak boleh mengubah makna kata dasar secara drastis. Ketiga, afiks yang ditambahkan tidak boleh membuat kata baru menjadi tidak lazim atau sulit dipahami.

Dalam penggunaannya, afiksasi banyak digunakan dalam bahasa Indonesia untuk memperkaya kosakata dan memudahkan penyampaian informasi. Dengan memahami ciri-ciri dan jenis-jenis afiksasi, serta contoh-contoh kata hasil afiksasi, kita dapat memahami lebih lanjut tentang pembentukan kata baru dengan afiksasi dalam bahasa Indonesia.***

Baca Juga :   Cara Menjadi Notulis Profesional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *