Teori tentang Wawasan Nusantara

ANAMS.ID – Kali ini kita akan membahas terkait “Teori tentang Wawasan Nusantara”

Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait “Teori tentang Wawasan Nusantara” agar supaya bermanfaat bagi pembaca

Simak artikel “Teori tentang Wawasan Nusantara” dengan baik untuk mendapatkan keseluruhan insightnya.

Kata nusantara merupakan perpaduan dari dua kata Jawa Kuno: nusa, yang berarti “pulau”, dan antara, yang dapat merujuk ke berbagai tempat di Indonesia. Perspektif nasional suatu negara dibentuk dan dimotivasi oleh ideologi yang dianutnya terkait dengan kekuasaan dan geopolitik. Sejumlah perspektif berbeda tentang kekuasaan dan hubungan internasional. Pengembangan wawasan kebangsaan berawal dari diskusi dan refleksi tentang kepraktisan dan kelangsungan hidup gagasan operasional.

Rumusan ini dapat didukung oleh teori-teori berikut:

Menyadari Pengaruh Machiavelli (Abad XVII)

Risalah politik Machiavelli, berjudul “The Prince” dalam bahasa Inggris, menyampaikan nasihat tentang membangun basis kekuatan politik yang kuat di mana sebuah bangsa dapat berdiri. Ia menawarkan sejumlah teori dan sudut pandang tentang bagaimana mempertahankan kekuasaan seseorang di pemerintahan. Machiavelli berpendapat bahwa ide-ide ini sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang suatu negara.

Untuk mempertahankan kekuasaan rezim, politik saling berperang (divide et impera) sangat bisa diterima, dan yang kuat selalu bisa menang di ranah politik (dibandingkan dengan nyawa binatang).

Paus selama masa hidup Machiavelli melarang karyanya “The Prince” karena tidak bermoral. Sebaliknya, setelah kematian Machiavelli, buku itu dipelajari secara ekstensif dan digunakan sebagai panduan oleh banyak politisi dan elit politik.

Pelajari tentang Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis (abad XVIII)

Selain menjadi murid setia Machiavelli, Kaisar Napoleon adalah seorang pemimpin visioner yang mengguncang dunia dengan pendekatan barunya pada studi perspektif. Napoleon meramalkan bahwa konflik di masa depan akan membutuhkan penggunaan setiap sumber daya dan kekuatan yang tersedia. Agar kewenangan tersebut efektif dalam menduduki dan menjajah negara-negara di pinggiran Eropa, harus didukung oleh pengetahuan ilmiah dan kemajuan teknologi dalam bentuk kekuatan militer dan keamanan. Napoleon dengan sempurna menjalankan tiga postulat Machiavelli, namun semuanya berakhir dengan dia diasingkan ke Elba.

Baca Juga :   Konsep Wawasan Nusantara

Dapatkan Teori Umum Clausewitz (XVIII)

Jenderal Clausewitz terpaksa melarikan diri ke Rusia dari Jermannya sendiri setelah pasukan Napoleon menyerbu negara itu. Di kemudian hari, Clausewitz menjadi anggota Tentara Kekaisaran Rusia dan penasihat Staf Umum. Akhirnya, invasi Napoleon dihentikan di Moskow, dan pasukannya dikirim kembali ke Prancis. Setelah pembebasan kembali Rusia, Clausewitz diangkat sebagai kepala staf komando baru negara itu.

Di sana, ia menulis memoar perang Vom Kriege (Tentara Perang). Clausewitz berpendapat bahwa peperangan hanyalah kelanjutan dari politik melalui cara-cara alternatif. Penggunaan kekuatan militer, dalam pandangannya, tidak pernah dibenarkan kecuali jika benar-benar diperlukan untuk mencapai tujuan nasional yang sebenarnya. Garis pemikiran ini memaafkan ekspansi Rusia, yang pada akhirnya menyebabkan Perang Dunia I dan hilangnya Kekaisaran Rusia atau Jerman.

Pelajari tentang Hegel dan Feuerbach

Baik kapitalisme maupun komunisme dapat ditelusuri kembali ke materialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel, yang berkembang secara independen di Barat. Ide perdagangan bebas, cikal bakal liberalisme, berkembang pada abad ketujuh belas. Pada saat itu, surplus ekonomi yang besar, terutama yang diukur dengan emas, dipandang sebagai indikasi bangsa yang makmur. Keinginan kolonial negara-negara Eropa Barat membuat mereka mencari emas di luar Eropa.

Itulah pembahasan terkait Teori tentang Wawasan Nusantara. semoga bermanfaat***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *