Sosialisasi Adalah
Sosialisasi Adalah

Sosialisasi Adalah

anams.id – Sosialisasi merupakan proses penanaman maupun transfer Kerutinan ataupun nominal serta ketentuan dari 1 generasi ke generasi sebagainya didalam kelompok/ warga. Beberapa sosiolog menyebut sosialisasi selaku teori menimpa peranan( role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran- peran yang wajib dicoba oleh orang.

Definisi Sosialisasi

Dalam makna kecil: Sosialisasi merupakan proses pengenalan area social ataupun area raga.

Dalam makna luas: Sosialisasi merupakan proses komunikasi serta interaksi yang dicoba oleh seorang sepanjang hidupnya semenjak lahir hingga wafat.

Penafsiran Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses belajar seseorang anggota warga buat menerima serta membiasakan diri dengan unsure- unsur kebudayaan berbentuk cara- cara berlagak, berperan, serta berhubungan dalam warga.

Pemahaman ahli tentang sosialisasi

Definisi profesional sosialisasi, termasuk:

Menurut Wikipedia

Sosialisasi adalah proses penanaman atau pemindahan kebiasaan, nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lain dalam suatu kelompok atau masyarakat. Banyak sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori peran (role theory). Hal ini karena proses sosialisasi mengajarkan peran yang harus dimainkan individu.

Menurut Soerjono Soekanto

Sosialisasi adalah proses sosial dimana individu memperoleh pembentukan sikap untuk bertindak sesuai dengan perilaku orang-orang di sekitarnya.

Menurut Bloom dan Selznick

Sosialisasi adalah proses membangun atau menanamkan nilai-nilai kelompok dalam diri seseorang.

Menurut Peter L. Berger

Sosialisasi adalah proses dimana seorang anak belajar menjadi anggota masyarakat. Yang dipelajarinya adalah peran gaya hidup dalam masyarakat, sesuai dengan nilai dan norma serta konvensi yang berlaku di masyarakat.

Menurut Stewart

Sosialisasi adalah proses di mana orang memperoleh kepercayaan, sikap, nilai, dan kebiasaan dalam suatu budaya. Melalui proses sosialisasi, sifat-sifat kelompok tidak pernah sama-sama diserap oleh setiap anggota kelompok, sehingga menumbuhkan mereka yang memiliki hak.

Menurut Charlotte Buehler

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu belajar dan beradaptasi dengan cara hidup dan cara berpikir kelompok, sehingga mereka dapat mengambil peran dan fungsi di dalam kelompok.

Menurut Horton & Hunt

Sosialisasi adalah proses dimana seseorang menginternalisasikan norma-norma kelompok tempat mereka tinggal untuk tumbuh menjadi pribadi yang unik.

Menurut Koentjaraningrat

Sosialisasi adalah keseluruhan proses dimana individu berkembang, berhubungan, mengenal, dan beradaptasi dengan individu lain yang hidup dalam masyarakat di sekitarnya sejak masa kanak-kanak sampai dewasa.

Menurut Karel J. Wieger

Sosialisasi adalah proses belajar-mengajar.

Menurut Irvin L. Child

Sosialisasi adalah keseluruhan proses yang menuntut seorang individu untuk benar-benar melakukan perilaku potensial yang diyakini benar, menjadi kebiasaan, dan sesuai dengan standar kelompok.

Menurut Robert M.Z. bunga pala

Sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lain yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.

Menurut KBBI

Sosialisasi mengacu pada proses pembelajaran yang memungkinkan anggota masyarakat mengenal dan menghargai budaya masyarakat di lingkungannya.

Menurut Richer JR

Sosialisasi adalah proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dengannya dia bekerja untuk berfungsi baik sebagai orang dewasa dan sebagai aktor aktif dalam posisi atau peran tertentu dalam masyarakat.

Baca Juga :   Dibalik Nama-nama Unik Sriwijaya: Yavadesh, Zabaj, dan San-fo-ts'i

Menurut Bruce J. Cohen

Sosialisasi adalah proses manusia mempelajari tata cara kehidupan sosial, memperoleh individualitas, dan membangun kepastian untuk berfungsi dengan baik sebagai individu dan anggota.

Menurut Giddens

Sosialisasi sebagai proses dimana bayi yang lemah berkembang secara aktif melalui tahapan-tahapan, akhirnya menjadi pribadi yang berpengetahuan dan terampil tentang cara hidupnya dalam budaya di mana ia tinggal.

Menurut Paul B. Horton

Sosialisasi adalah proses dimana seseorang menilai dan memahami norma-norma masyarakat tempat dia tinggal, yang pada gilirannya membentuk kepribadiannya.

Menurut Profesor Dr. Nasution, S.H.

Sosialisasi adalah proses membawa individu ke dalam dunia masyarakat “sebagai warga negara yang matang”.

Menurut Wright Wright

Sosialisasi adalah proses di mana seorang individu memperoleh budaya kelompok dan menginternalisasikan norma-norma sosial sampai batas tertentu, sehingga mengarahkan individu untuk mempertimbangkan harapan orang lain.

Menurut Skander Willatmaja

Sosialisasi adalah proses belajar sejak anak usia dini untuk mengenali dan memperoleh sikap, pemahaman, gagasan, dan pola perilaku yang disetujui oleh masyarakat.

Menurut Edward Sills

Sosialisasi adalah proses sosial yang dilakukan oleh seseorang atau sepanjang hidupnya yang perlu dijalani oleh seorang individu untuk menjadi anggota suatu kelompok atau masyarakat melalui pembelajaran budaya dari kelompok atau masyarakat tersebut.

Menurut Jack Levin dan James L. Speights

Sosialisasi adalah proses pewarisan dan pelembagaan budaya ke dalam kepribadian individu.

Menurut Narsar Root

Sosialisasi adalah proses dimana seorang individu menerima dan beradaptasi dengan masyarakat.

Menurut John C. Masionis

Sosialisasi adalah pengalaman sosial sepanjang hayat yang memungkinkan individu mengembangkan potensinya dan mempelajari pola hidupnya.

Menurut David Guslin

Sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma sehingga dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok masyarakat.

Menurut James W. Vander Zanden

Sosialisasi adalah proses interaksi sosial di mana orang memperoleh pengetahuan, nilai, sikap dan perilaku yang penting untuk partisipasi efektif mereka dalam masyarakat.

Menurut David B Brinkerhoft dan Lynn K White

Sosialisasi adalah proses mempelajari peran, status, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam pranata sosial.

Tujuan Sosialisasi

Membagikan pengetahuan serta keahlian yang diperlukan buat melakukan kehidupan. Meningkatkan keahlian berbicara secara efisien serta efektif dan meningkatkan keahlian buat membaca, menulis, serta menceritakan. Menolong pengendalian fungsi- fungsi organic yang dicoba menimpa latihan- latihan mawas diri yang tepat. Menyesuikan orang dengan nilai- nilai serta keyakinan yang terdapat pada warga.

Berikut adalah beberapa pengaruh sosialisasi dalam kehidupan individu dan masyarakat:

  1. Membentuk identitas: Proses sosialisasi membantu individu membentuk identitas sosial, yaitu gambaran diri tentang diri mereka sendiri dalam konteks sosial dan budaya tertentu.
  2. Mempengaruhi nilai dan norma: Proses sosialisasi mempengaruhi nilai dan norma sosial yang dianut oleh individu dan masyarakat. Nilai dan norma ini mempengaruhi perilaku individu dan interaksi sosial mereka.
  3. Membentuk sikap: Proses sosialisasi membentuk sikap individu terhadap hal-hal tertentu, seperti agama, politik, dan sebagainya. Sikap ini mempengaruhi tindakan dan keputusan individu dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Mempengaruhi interaksi sosial: Proses sosialisasi mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain. Hal ini meliputi perilaku verbal dan nonverbal, etika, dan aturan budaya lainnya yang digunakan dalam interaksi sosial.
  5. Mempengaruhi perkembangan kognitif: Proses sosialisasi mempengaruhi perkembangan kognitif individu. Ini termasuk kemampuan individu untuk berpikir abstrak, memecahkan masalah, dan memahami konsep-konsep kompleks yang diperlukan dalam kehidupan sosial dan budaya.
  6. Membentuk kepatuhan terhadap otoritas: Proses sosialisasi mempengaruhi kepatuhan individu terhadap otoritas dan hukum yang berlaku di masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas sosial dan ketertiban masyarakat.
Baca Juga :   Sistem Hukum Waris Adat

Proses Sosialisasi

Macam- macam proses sosialisasi

  • Proses sosialisasi yang terjalin tanpa terencana lewat proses interaksi social

Terjalin apabila seseorang orang melihat aktivitas yang dicoba oleh orang- orang yang disekitarnya lagi berhubungan.

  • Proses sosialisasi yang terjalin secara terencana lewat pembelajaran serta pengajaran

Terjalin apabila seseorang orang yang disosialisasikan menjajaki pengajaran serta pembelajaran yang terencana dicoba oleh pendidik.

Kedudukan nilai serta norma dalam proses sosialisasi

Nilai serta norma merupakan seperangkat Kerutinan ataupun ketentuan yang diakui kebenarannya oleh seluruh anggota warga dalam rangka menghasilkan kehidupan warga yang tertib.

Nilai social ialah kumpulan perilaku, perasaan baik kurang baik, benar salah, patuh ataupun tidak, tentang sesuatu perihal yang ada pada tiap manusia.

Norma social merupakan ketentuan yang diiringi dengan sanksi- sanksi.

Guna nilai serta norma merupakan buat memusatkan anggota warga dalam berpikir serta bertingkah laku, dan selaku control sikap dalam proses sosialisasi.

Macam- macam sosialisasi

  • Sosialisasi primer( keluarga)

Sosialisasi yang berlangsung awal yang dijalani orang semasa kecil serta jadi pintu untuk seorang yang merambah area kemasyarakatan.

  • Sosialisasi sekunder

Proses berikutnya yang memperkenalkan orang kedalam area diluar keluarganya, semacam sekolah, area bermain serta area kerja. Berlaku di sekolah, tempat kerja, media masa.

Konsep Sosialisasi

  • Sosialisasi/ permasyarakatan ialah satu proses selama hayat yang butuh dilalui oleh seorang orang buat jadi anggota suatu kelompok dengan menekuni kebudayaan kelompok itu.
  • Orang itu menekuni gimana berberkelakuan selaku seseorang pakar warga iaitu tentang nilai, perilaku serta peranan yang cocok serta diterima oleh kelompok ataupun warga itu.

Kepentingan proses sosialisasi

  • Pengaruhi pemikiran pemikiran, emosi serta tingkahlaku tiap orang biar menghayati norma- norma serta nilai masyarakatnya.
  • Orang serta menekuni skrip buat berfikir, berperasaan serta berperan selaras dengan jangkaan warga biar bisa hidup dalam warga itu.
  • Berikan sumbangan dalam mewujudkan perpaduan serta kesejahteraan masyarakat

Norma Sosial

  • ialah kelakuan standard yang dikongsi oleh anggota suatu kumpulan
  • tiap anggota dijanka hendak mematuhinya peraturan didetetapkan serta dipersetujui oleh sebahagian besar anggota warga tentang munasabah ataupun tidaknya suatu tingkahlaku.
  • Satu garis panduan untuk anggota warga memastikan gimana mereka pantas bertingkahlaku dalam suasana tertentu.
  • Selaku peraturan kepada tingkahlaku yang diterima universal serta dia didedahkan lewat agen- agen sosialisasi semacam keluarga, rakan sebaya, sekolah serta sebagainya yang disahkan lewat undang- undang.

Sosialisasi adalah proses belajar tentang nilai, norma, perasaan, sikap, perilaku, teknologi, dan perilaku yang dianggap pantas oleh suatu masyarakat atau budaya tertentu.

Tujuan sosialisasi:

  • Memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sosial.
  • mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif
  • Mengontrol fungsi organik melalui latihan kesadaran diri yang tepat
  • membiasakan nilai-nilai keyakinan dasar yang ada di masyarakat
  • pola sosialisasi
  • sosialisasi otoriter

Sosialisasi otoriter, yaitu proses sosialisasi yang dipercayakan kepada mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang atas orang yang disosialisasikan. Sosialisasi ini bersifat wajib. Tujuan sosialisasi otoriter adalah agar individu yang disosialisasikan mampu menguasai apa yang disosialisasikannya, pada akhirnya membentuk sikap disiplin dalam masyarakat.

Baca Juga :   Perang Dingin, Konflik Besar dengan Pengaruh yang Luas

sosialisasi yang setara

Sosialisasi egaliter, yaitu sosialisasi yang dilakukan oleh individu-individu yang sederajat. Tujuan sosialisasi egaliter adalah untuk saling melindungi atau membantu dalam menjaga interaksi.

sosial formal

Sosialisasi formal, yaitu proses sosialisasi yang dilakukan secara terstruktur menurut aturan yang didokumentasikan/resmi. Rencanakan dengan sengaja dan sadar untuk mencapai tujuan Anda.

Contoh: proses pendidikan. Mengajar, mengajar, menasihati.

sosialisasi informal

Sosialisasi informal adalah proses sosialisasi yang berlangsung secara tidak tertulis dan tidak terstruktur.

Contoh: Seorang ibu yang bersikap sopan kepada tamu yang berkunjung ke rumahnya di depan anaknya, tetapi secara tidak sengaja mensosialisasikan norma tersebut kepada anaknya.

sosialisasi utama

Sosial primer, yaitu: sosialisasi pertama yang diterima individu dari lingkungan yang membantu mereka memasuki kehidupan sebagai anggota masyarakat.

Misalnya: sosialisasi yang dilakukan orang tua dengan anaknya.

sosialisasi sekunder

Sosial sekunder, yaitu: sosialisasi lanjutan dari sosialisasi primer, jika anak mengalami sosialisasi di lingkungan masyarakat yang nyata, mis. di tempat kerja, studi militer, dll.

Di sisi lain, sosialisasi dalam keluarga juga dapat diklasifikasikan menurut metodenya sebagai berikut.

sosialisasi yang menindas

Ciri:

  • Proses Sosialisasi Mengutamakan Penggunaan Hukuman
  • komunikasi satu arah
  • penyerahan anak sepenuhnya kepada orang tuanya
  • Orang tua bertindak dominan selama proses sosialisasi

sosialisasi partisipatif

Ciri:

  • Proses sosialisasi mengutamakan penggunaan motivasi
  • komunikasi timbal balik
  • Menghormati otonomi anak
  • Proses sosialisasi melibatkan berbagi dan tanggung jawab
  • media sosial

keluarga

Keluarga merupakan institusi yang paling erat hubungannya dengan proses sosialisasi individu. Karena keluarga merupakan kelompok utama yang selalu terjadi tatap muka antar anggotanya dan selalu mengikuti perkembangan anggotanya.

Fungsi keluarga:

  • Melindungi dan merawat anak.
  • Titik awal pembibitan untuk nilai dan norma.
  • Tempat cinta dan kasih sayang.
  • tempat berlindung bagi keluarga.

sekolah

Sekolah, seperti halnya keluarga, memiliki tugas untuk mensosialisasikan norma dan nilai budaya suatu negara dan bangsa, serta memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk sikap dan perilaku anak dalam persiapan untuk menguasai peran-peran baru dalam masyarakat. meningkat.

Fitur sekolah:

  • Persiapkan anak-anak Anda untuk masa depan kehidupan.
  • Mendukung pengembangan potensi anak sebagai manusia seutuhnya dan sebagai makhluk
  • sosial yang berguna.
  • Perluas wawasan Anda dan perkaya hidup Anda.
  • Membangun warga negara yang patriotik dengan belajar tentang kekayaan bangsa dan
  • meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa

kelompok sebaya

Menurut Piaget, hubungan antara teman sebaya lebih demokratis daripada hubungan antara orang tua dan anak. Hubungan antar teman sebaya lebih diwarnai oleh semangat kerjasama dan saling memberi antar anggota.

Dalam kelompok sebaya, aturan perilaku ditanyakan dan kegunaannya diuji bersama. Ketika anak mulai tumbuh, peran keluarga dalam perkembangan sosial berkurang dan digantikan oleh kelompok sebaya.

Fitur grup sebaya:

Anda dapat membantu kaum muda menjadi mandiri.
Membantu transisi remaja ke keadaan yang lebih dewasa.

Lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah sarana dimana individu bersosialisasi setelah masa kanak-kanak dan remaja. Sebab, umumnya sebagian besar individu di lingkungan kerja adalah orang dewasa. Dalam lingkungan kerja ini, individu saling berinteraksi dan berusaha menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku disana.

Media massa

Media massa merupakan media sosialisasi yang ampuh untuk membentuk keyakinan baru dan mempertahankan keyakinan yang sudah ada, dan proses sosialisasi melalui media massa memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan media sosial lainnya. Iklan yang ditayangkan disebut-sebut telah menyebabkan perubahan pola konsumsi bahkan gaya hidup warga.

Itulah pembahasan mengenai pengertian dan pentingnya sosialisasi, semoga bermanfaat***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *