Perjanjian Multilateral

Perjanjian Multilateral

Anams.id Dalam era globalisasi dan ekonomi dunia yang semakin berkembang, beberapa negara menjalin kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat berbagai organisasi yang terbentuk berdasarkan kesepakatan internasional.

Jenis-jenis kerja sama antara negara dapat dibagi menjadi tiga, yaitu multilateral, regional, dan bilateral. Indonesia menjalin kerja sama dengan berbagai negara sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan yang ada.

Kerja sama antar negara ini sangat penting untuk meningkatkan perekonomian, industri, pendidikan, dan jaringan komunikasi. Setiap kerja sama ini disesuaikan dengan letak geografis dan keanggotaan organisasi yang ada.

Pengertian Kerjasama Multilateral

Salah satu jenis kerja sama yang dilakukan oleh lebih dari dua negara adalah kerja sama multilateral. Jenis kerja sama ini membentuk lembaga internasional dan tidak terbatas jumlahnya.

Kerja sama multilateral ini tidak hanya terjadi dalam lingkup satu kawasan saja. Namun, kerja sama ini membentuk organisasi internasional yang memiliki anggota dari seluruh dunia.

Beberapa contoh kerja sama multilateral yang ada antara lain General Agreement on Trade and Tariff (GATT), World Trade Organization (WTO), dan United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD).

Berdasarkan buku Ulangan Harian TOP NO.1, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kerja sama internasional antar negara. Faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan agar kerja sama internasional dapat berjalan dengan baik.

Faktor Terjadinya Kerajasama Multilateral

  1. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi terjadinya kerja sama internasional adalah perbedaan sumber daya alam antara negara-negara. Negara yang memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda dapat saling bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan masing-masing negara.
  2. Faktor selanjutnya adalah perbedaan iklim dan kesuburan tanah yang memengaruhi jenis tanaman yang dapat tumbuh di negara tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi kerja sama antar negara dalam bidang pertanian.
  3. Ideologi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kerja sama internasional. Dalam hal ini, negara-negara yang memiliki perbedaan ideologi perlu melakukan pertemuan dan perundingan untuk dapat mencapai kesepakatan dalam kerja sama internasional.
  4. Faktor selanjutnya adalah perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi antar negara. Negara-negara maju dan berkembang dapat saling bekerja sama dalam meningkatkan bidang teknologi.
  5. Kerja sama internasional juga dapat terjadi karena beberapa negara berada di satu wilayah geografis. Contohnya perjanjian Indonesia dengan negara sekitarnya beruapa perjanjian ASEAN.
  6. Kesamaan sumber daya alam juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kerja sama internasional, seperti yang terjadi pada organisasi OPEC yang terdiri dari negara-negara penghasil minyak bumi.
  7. Selain faktor ideologi dan politik, terdapat juga kerja sama antar negara yang didasarkan pada agama, seperti yang terjadi pada organisasi negara-negara Islam, OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).
Baca Juga :   Etos Kerja Merupakan

Sekelompok negara yang bekerja sama disebut kerja sama multilateral.

1. G15

Salah satu contohnya adalah G15, yang diikuti oleh 15 negara berkembang. Pertemuan G15 digelar dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-9 Gerakan Non Blok di Beograd pada September 1989.

2. OKI

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengadakan konferensi di Rabat, Maroko pada 22 hingga 25 September 1969. OKI terdiri dari 57 negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, termasuk Indonesia.

3. G20

G20 juga merupakan contoh kerja sama multilateral. Organisasi ini terdiri dari 20 negara, antara lain Turki, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, Cina, India, Indonesia, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Arab Saudi, dan Afrika Selatan. G20 terbentuk pada tahun 2007 sebagai respons terhadap krisis ekonomi dan keuangan global yang mempengaruhi negara-negara maju dan berkembang.

4. WTO

World Trade Organization (WTO) merupakan organisasi internasional yang bertugas mengatur perdagangan antarnegara. WTO dibentuk pada tahun 1995 dengan tujuan membantu produsen barang dan jasa, termasuk eksportir dan importir.

5. GNB

Gerakan Non-Blok (GNB) terbentuk pada Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955. KAA dihadiri oleh 29 kepala negara dan pemerintahan dari benua Asia dan Afrika, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antarnegara di Asia dan Afrika yang baru merdeka.

6. ASEAN

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) merupakan organisasi regional multilateral yang terdiri dari sepuluh negara di Asia Tenggara. Anggotanya adalah negara yang di Asia Tenggara yaitu Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Laos, Singapura, Indonesia, dan Filiphina.

Demikian penjelasan mengenai perjanjian multilateral, semoga kalian semakin paham dengan melihat artikel diatas.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *