Pengertian dan Jenis Jenis Vitamin
Pengertian dan Jenis Jenis Vitamin

Pengertian dan Jenis Jenis Vitamin

ANAMS.ID – Kali ini kita akan membahas terkait “Pengertian dan Jenis Jenis Vitamin”
Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait “Pengertian dan Jenis Jenis Vitamin” agar supaya bermanfaat bagi pembaca
Simak artikel “Pengertian dan Jenis Jenis Vitamin” dengan baik untuk mendapatkan keseluruhan insightnya.

Vitamin adalah senyawa kompleks yang dibutuhkan tubuh kita dan yang mengatur atau memproses aktivitas tubuh. Tanpa vitamin, manusia, hewan dan organisme hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktivitas kehidupan dan kekurangan vitamin dapat meningkatkan kemungkinan penyakit dalam tubuh kita.

Vitamin berdasarkan kelarutannya dalam air:

Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B dan Vitamin C
Vitamin yang tidak larut dalam air : Vitamin A, D, E, K atau disingkat Adec.

Vitamin A

Vitamin A, juga dikenal sebagai retinol, adalah vitamin yang berfungsi untuk menciptakan indera penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai komponen pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan kekebalan tubuh, karena vitamin ini mudah rusak oleh paparan panas, sinar matahari dan udara.

Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A antara lain susu, ikan, dan sayuran (terutama hijau dan kuning), serta buah-buahan (terutama merah dan kuning, seperti paprika merah, wortel, pisang, dan pepaya).

Karena kekurangan vitamin A, penderita menderita rabun senja dan katarak. Selain itu, orang yang kekurangan vitamin A juga dapat menderita infeksi saluran pernapasan, penurunan kekebalan tubuh, dan penyakit kulit yang tidak sehat. Asupan vitamin A yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang mereka timbulkan antara lain pusing, rambut rontok, kulit kering, bersisik, dan pingsan. Selain itu, ketika kondisinya parah, kelebihan vitamin A dalam tubuh dapat menyebabkan miopia, pertumbuhan tubuh terhambat, pembengkakan hati, dan iritasi kulit. ..

Vitamin B1 (Tiamin)

Vitamin B1, juga dikenal sebagai tiamin, adalah jenis vitamin yang memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengubah karbohidrat menjadi energi yang dibutuhkan tubuh dalam rutinitas sehari-hari. Selain itu, vitamin B1 juga membantu dalam metabolisme protein dan lemak. Sumber vitamin B1 adalah gandum, beras, daging, susu, telur, dan kacang-kacangan.

Akibat kekurangan vitamin B1, kulit mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga bisa menderita beri-beri, gangguan pada sistem pencernaan, jantung dan sistem saraf.

Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 (riboflavin) memiliki banyak fungsi penting dalam metabolisme tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai komponen koenzim flavin mononucleotide (FMN) dan flavin adenine dinucleotide (FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam pengisian energi bagi tubuh melalui proses pernapasan. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah dan glikogen, serta mendukung pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 terdapat pada sayuran segar, kedelai, kuning telur dan susu.

Baca Juga :   Fungsi dan Struktur Anus, Pentingnya Memahami Sistem Pencernaan Manusia

Kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

Vitamin B3 (Niasin)

Vitamin B3 juga dikenal sebagai niasin. Vitamin ini memiliki fungsi penting dalam metabolisme karbohidrat untuk produksi energi, metabolisme lemak dan protein. Vitamin B3 berperan penting dalam tubuh dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa beracun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.

Sumber vitamin B3 terdapat pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, unggas, dan ikan. Namun, ada banyak sumber makanan lain yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, termasuk gandum dan ubi jalar.

Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan kram, kejang otot, gangguan pencernaan, muntah dan mual.

Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

Vitamin B5 (asam pantotenat) secara luas terlibat dalam reaksi enzimatik dalam tubuh. Vitamin B5 memainkan peran kunci dalam berbagai jenis metabolisme, seperti pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peran lain dari vitamin ini adalah untuk menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan untuk menghasilkan senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter dan hormon tubuh.

Sumber vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran dan kacang hijau.

Kekurangan vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain gangguan lain Anda akan menderita kram otot dan sulit tidur.

Vitamin B6 (piridoksin)

Vitamin B6, juga dikenal sebagai pyridoxine, adalah vitamin penting untuk pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti sphingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan menghasilkan antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.

Sumber vitamin B6 ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat pada beras, jagung, kacang-kacangan, daging dan ikan.

Kekurangan vitamin B6 dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, kram otot, dan insomnia.

Vitamin B7 (Biotin)

Vitamin B7 atau lebih dikenal dengan biotin berperan sebagai koenzim dalam reaksi yang melibatkan penambahan atau penghilangan karbon dioksida ke atau dari senyawa aktif. Biotin diperlukan untuk sintesis dan oksidasi asam lemak sebagai koenzim. Demikian pula, deaminasi, yaitu pelepasan NH2 dari beberapa asam amino, terutama asam aspartat, treonin, serin dan sintesis purin yang diperlukan untuk pembentukan DNA dan RNA memerlukan biotin. Secara metabolisme, biotin berkaitan erat dengan asam folat, asam pantenat, dan vitamin B12.

Sumber vitamin B7 ditemukan dalam banyak jenis makanan dan dapat disintesis di dalam tubuh oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, sereal, ragi, kedelai, kacang tanah, dan beberapa sayuran dan buah-buahan (jamur, pisang, jeruk, melon, stroberi). Daging dan buah adalah sumber yang buruk. Ketersediaan hayati biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah, biotin terkait erat dengan avidin, tetapi ketika dimasak dilepaskan. David terdistorsi dan tidak berbahaya.

Baca Juga :   Mikroba dan Ekologi, Peran Penting Mikroba dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Karena kekurangan vitamin B7 dapat menyebabkan dermatitis, hiperestesia dan parestesia, keratokonjungtivitis, anoreksia, anemia dan gangguan fungsi jantung.

Vitamin B9 (asam folat)

Vitamin B9 atau asam folat adalah bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesis sel-sel baru. Asam folat diperlukan untuk pembentukan dan pematangan sel darah merah dan sel darah putih di sumsum tulang. Asam folat bertindak sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan heme. Suplementasi folat dapat secara signifikan mengobati anemia pernisiosa, tetapi gejala gastrointestinal dan gangguan neurologis tetap ada.

Sumber vitamin B9 banyak terdapat dalam bahan makanan, terutama dalam bentuk poliglutamat. Asam folat terutama ditemukan dalam sayuran hijau, hati, daging tanpa lemak, biji-bijian, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.

Karena kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak, perkembangan tulang belakang, sariawan dan diare.

Vitamin B12 (sianokobalamin)

Vitamin B12 atau cyanocobalamin adalah jenis vitamin yang khusus diproduksi oleh hewan dan tidak terdapat pada tumbuhan. Oleh karena itu, para vegetarian seringkali mengalami gangguan kesehatan akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini memiliki banyak fungsi dalam metabolisme energi dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam menjaga kesehatan sel saraf, membentuk molekul DNA dan RNA, serta membentuk trombosit.

Sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12 adalah daging, telur, susu, hati, dan ragi (makanan fermentasi).

Karena kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemia (kurang darah), mudah lelah, lesu, dan iritasi kulit.

Vitamin C (Asam Askorbat)

Vitamin C (Ascorbic Acid) memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai komponen kolagen yang merupakan protein penting yang terdiri dari kulit, persendian, tulang, dan jaringan pendukung lainnya. Vitamin C adalah senyawa antioksidan alami yang dapat memerangi berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Vitamin C, terkait dengan kemampuannya menangkal radikal bebas, dapat membantu mengurangi laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker, dapat dikurangi. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur berbagai jaringan dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam menutup luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan yang lebih besar dari infeksi mikroorganisme penyebab penyakit. Melalui mekanisme ini, Vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.

Karena kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemia (kurang darah), mudah lelah, lesu, dan iritasi kulit.

Baca Juga :   Identifikasi karbohidrat dan Perbedaan Monosakarida, Disakarida, dan Polisakarida

Vitamin C (Asam Askorbat)

Vitamin C (Ascorbic Acid) memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai komponen kolagen yang merupakan protein penting yang terdiri dari kulit, persendian, tulang, dan jaringan pendukung lainnya. Vitamin C adalah senyawa antioksidan alami yang dapat memerangi berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Vitamin C, terkait dengan kemampuannya menangkal radikal bebas, dapat membantu mengurangi laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker, dapat dikurangi. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur berbagai jaringan dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam menutup luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan yang lebih besar dari infeksi mikroorganisme penyebab penyakit. Melalui mekanisme ini, Vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.

Sumber vitamin C ditemukan dalam jeruk, stroberi, anggur, tomat, brokoli, dan kentang.

Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri sendi. Akumulasi vitamin C yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan pencernaan, dan kerusakan sel darah merah.

Vitamin D (kalsiferol)

Vitamin D (kalsiferol) dapat bekerja untuk membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit segera memproduksi vitamin D saat terkena sinar matahari (sinar ultraviolet). Saat kadar vitamin D rendah, tubuh mengalami perkembangan kaki yang tidak normal, dengan betis membentuk huruf O dan X.

Sumber vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang terdapat pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, dan produk olahan seperti keju.

Akibat kekurangan vitamin D, gigi akan mudah rusak dan otot akan mengalami kram. Penyakit lain adalah osteomalacia, yaitu hilangnya kalsium dan fosfor dalam tulang secara berlebihan. Penyakit ini biasanya menyerang remaja, sedangkan pada usia lanjut penyakit yang dapat ditimbulkannya adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang yang berujung pada penurunan kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan diare, penurunan berat badan, muntah, dan dehidrasi berlebihan.
Vitamin E (tokoferol)

Vitamin E (tokoferol) berfungsi untuk menjaga kesehatan berbagai jaringan dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, dan sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan aksi vitamin E dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.

Sumber vitamin E terdapat pada ikan, ayam, kuning telur, ragi dan minyak nabati.

Karena kekurangan vitamin E, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang fatal bagi tubuh, termasuk kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan menderita gangguan jangka panjang.

Vitamin K (koagulan)

Vitamin K atau yang disebut juga koagulasi memiliki banyak fungsi dalam membentuk sistem peredaran darah dan penutupan luka yang baik.

Sumber Vitamin K adalah susu, kuning telur dan sayuran segar yang merupakan sumber Vitamin K yang baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Karena kekurangan vitamin K, maka akan menyebabkan pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan dalam pembekuan darah ketika terjadi cedera atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim yang mengkatalisis reaksi karboksil asam glutamat dari asam amino.

Itulah artikel terkait Pengertian dan Jenis Jenis Vitamin. semoga bermanfaat***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *