Mempelajari Ciri dan Sistem Tubuh pada Hewan Amfibi

anams.id – Amfibi adalah kelompok hewan yang hidup di dua dunia, yaitu di air dan di darat. Hewan ini memiliki ciri-ciri yang khas seperti kulit yang lembap, bertelur, dan memiliki kaki untuk berjalan. Namun, sistem tubuh amfibi juga memiliki perbedaan dengan hewan lainnya. Amfibi adalah kelompok hewan yang menarik untuk dipelajari.

Mereka dikenal sebagai hewan yang memiliki kemampuan untuk hidup di dua lingkungan yang berbeda, yaitu di air dan di darat. Secara etimologi, kata “amfibi” berasal dari bahasa Yunani “amphi” yang berarti “dua” dan “bios” yang berarti “kehidupan”. Oleh karena itu, kata “amfibi” berarti “dua kehidupan”.

Sebagai hewan yang hidup di dua lingkungan yang berbeda, amfibi memiliki beberapa adaptasi unik yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di dua lingkungan tersebut.

Ciri-Ciri Amfibi

Salah satu ciri khas amfibi adalah kulitnya yang lembap dan tidak memiliki sisik. Kulit amfibi juga memiliki kelenjar lendir dan racun yang berguna sebagai perlindungan dari predator. Selain itu, amfibi memiliki organ pernapasan yang dapat berfungsi baik di air maupun di darat.

Sistem Rangka Amfibi

Sistem rangka amfibi terdiri dari tulang rawan dan tulang keras. Tulang keras terdapat pada bagian belakang tubuh, sedangkan bagian depan tubuh masih didominasi oleh tulang rawan. Sistem otot amfibi terdiri dari otot rangka dan otot halus. Otot rangka digunakan untuk menggerakkan tulang-tulang tubuh, sedangkan otot halus digunakan untuk menggerakkan organ-organ dalam tubuh.

Sistem Otot Amfibi

Otot pada amfibi terdiri dari otot rangka dan otot halus. Otot rangka digunakan untuk bergerak dan beraktivitas, sedangkan otot halus digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh dan mengatur aliran darah. Otot halus pada amfibi juga dapat menunjang sistem pernapasan dengan membantu gerakan udara masuk dan keluar melalui mulut.

Baca Juga :   Perkembangbiakan Tanaman Tebu dari Fase, Manfaat dan Tantangan Hama serta Penyakitnya

Sistem Sirkulasi Amfibi

Sistem sirkulasi amfibi memiliki beberapa perbedaan dengan sistem sirkulasi pada mamalia. Amfibi memiliki tiga jantung, yaitu satu jantung yang berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan dua jantung yang berfungsi untuk memompa darah ke tubuh. Sistem pernapasan amfibi juga berbeda dengan mamalia.

Beberapa spesies amfibi seperti katak dan kodok memiliki kulit yang memungkinkan mereka untuk bernapas melalui kulit. Sedangkan spesies amfibi lainnya seperti salamander dan cecil memiliki paru-paru yang memungkinkan mereka untuk bernapas di udara.

Sistem Pencernaan Amfibi

Sistem pencernaan pada amfibi terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Amfibi juga memiliki organ tambahan seperti kantung udara pada usus halus yang berguna sebagai cadangan udara untuk sistem pernapasan. Selain itu, amfibi juga memiliki kelenjar ludah dan hati yang berfungsi sebagai penghasil enzim pencernaan.

Sistem Pernapasan Amfibi

Amfibi memiliki dua cara bernapas, yaitu dengan paru-paru dan kulit. Pada tahap kehidupan awal, amfibi bernapas dengan kulit dan insang, namun pada tahap dewasa amfibi lebih banyak menggunakan paru-paru. Kulit amfibi memiliki kapasitas yang cukup besar dalam pertukaran gas, sehingga mampu memenuhi kebutuhan oksigen dan karbon dioksida.

Contoh hewan amfibi yang paling terkenal adalah katak, salamander, dan caecilian. Katak merupakan jenis hewan amfibi yang sangat umum ditemukan di seluruh dunia. Mereka memiliki kulit halus dan lendir yang membantu untuk menjaga kelembaban tubuh mereka. Selain itu, mereka juga memiliki kaki yang lebar dan kuat untuk melompat dari satu tempat ke tempat lainnya. Katak juga memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulit mereka sesuai dengan lingkungan sekitar.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *