Budaya Politik Kaula

ANAMS.ID – Budaya politik subjek merupakan pembentukan unsur kebiasaan dimana masyarakat ingin lebih maju dalam bidang ekonomi dan sosial. Meskipun dalam kebiasaan politik ini, masyarakat masih relatif pasif, tetapi mereka sudah memahami keberadaan sistem politik dan mematuhi hukum dan semua pejabat pemerintah.

Yaitu budaya politik dimana masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik secara sosial maupun ekonomi tetapi masih pasif. Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai subyek apabila terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan obyek keluaran atau adanya pemahaman tentang penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Namun frekuensi orientasi mengenai struktur dan peran dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah kurang diperhatikan. Subyek menyadari otoritas pemerintah dan secara efektif diarahkan ke otoritas itu.

Sikap masyarakat terhadap sistem politik yang ada ditunjukkan melalui rasa bangga atau bahkan tidak suka. Maksudnya, dalam budaya politik subjek, sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum dan proses penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Demokrasi sulit berkembang dalam masyarakat dengan budaya politik subjek karena setiap warganya tidak aktif. Perasaan berpengaruh pada proses politik muncul ketika mereka telah melakukan kontak dengan pejabat lokal. Selain itu, mereka juga memiliki kompetensi politik dan pemberdayaan politik yang rendah sehingga sangat sulit mengharapkan partisipasi politik yang tinggi, sehingga terdapat mekanisme kontrol terhadap berjalannya sistem politik.

Budaya politik yang menunjukkan bahwa anggota masyarakat memiliki kepentingan, kepedulian, mungkin juga kesadaran terhadap sistem secara keseluruhan, terutama dalam aspek outputnya.
Karakteristik Budaya Politik Kaula (mata pelajaran)

Ciri-ciri budaya politik subjek/subjek adalah:

  • Ada tuntutan, kesadaran, dan perhatian terhadap sistem politik.
  • Adanya pemahaman dan pemahaman tentang hal-hal yang menjadi kebijakan pemerintah.
  • Ada partisipasi pasif dalam pembuatan kebijakan.
  • Jika mereka tidak menyukai sistem politik yang berlaku, orang-orang hanya diam dan menyimpan perasaan mereka.
  • Tingkat sosial dan ekonomi masyarakat relatif maju, tetapi hubungan masyarakat dengan sistem politik bersifat pasif.
  • Ada kesadaran publik akan otoritas pemerintah.
  • Masyarakat pada umumnya patuh, menerima, setia dan setia terhadap anjuran, perintah dan kebijakan pemimpinnya.
Baca Juga :   Apa itu Diskusi?

Contoh Budaya Politik Kaula (Subjek)

Beberapa contoh kebiasaan politik subjek atau subjek yang sering ditemukan antara lain:

  • Tidak berani mengungkapkan pendapat politiknya di depan umum
  • Tidak mau ikut serta dalam pemilihan presiden dan perangkatnya karena bagi mereka presiden terpilih tidak akan membawa perubahan apapun dan memilih untuk tidak mengikuti pemilu.

Contoh yang termasuk dalam jenis subjek atau praktik politik subjek ini misalnya adalah untuk Korea Utara yang notabene menganut sistem pemerintahan komunis. Dalam menjalankan pemerintahannya beliau memberikan kesadaran penuh akan pentingnya pembangunan bagi masyarakat namun semua itu tidak mempengaruhi kebijakan pokok-pokok yang dilakukan oleh pemerintah.

Jika di Indonesia penerapan dalam hal kebiasaan politik subjek atau subjek berlaku pada masa demokrasi terpimpin atau pada masa Orde Baru. Di era ini, masyarakat sadar akan pentingnya politik tetapi sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah pusat.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *