Berikut Proses Pembuatan Batik
Berikut Proses Pembuatan Batik

Berikut Proses Pembuatan Batik

Proses Pembuatan Batik

Batik merupakan seni pewarnaan kain dengan metode perintang pewarnaan memakai malam. Batik ialah salah satu wujud seni kuno yang terkenal di Indonesia. Kain batik apalagi jadi kain tradisional asal Indonesia yang sudah mendunia serta diakui oleh banyak negeri.

Proses pembuatan batik mempunyai 2 metode yang utama ialah metode batik tulis serta batik cap. Batik tulis merupakan batik yang dikerjakan dengan canting tulis sebaliknya batik cap merupakan batik yang dikerjakan dengan metode cap. Tetapi terdapat pula batik yang dikerjakan dengan gabungan 2 metode tersebut ialah gabungan metode tulis serta cap. Batik semacam ini disebut dengan batik campuran.

Banyaknya proses pengerjaan batik bergantung dari jumlah pewarnaan( celup). Batik monokromatik dikerjakan dengan sekali proses( mbabar sepisan), batik dengan 2 warna dikerjakan dengan 2 kali proses( mbabar pindo), sedangkan batik dengan 3 warna dikerjakan dengan 3 kali proses yang diucap batik 3 negara selaku salah satu ciri batik pesisiran.

Tiap proses pembatikan pada dasarnya mengalami proses yang sama sebagai berikut:

Pemalaman

Membatik merupakan pekerjaan yang silih berentetan. Maksudnya satu langkah bisa dikerjakan bila langkah sebelumnya sudah berakhir dikerjakan. Tiap sesi dikerjakan dengan sesi yang berbeda. Sepotong mori tidak bisa dikerjakan oleh beberapa orang dalam waktu yang sama buat sebagian tahapan.

Pemalaman merupakan proses penempelan malam selaku bahan utama perintang batik ke mori. Mori yang sudah di buat polanya setelah itu dimalam dengan canting tulis ataupun canting cap. Canting batik tulis yang dipakai pada saat membuat pola batik adalanh canting klowongan ataupun canting dengan cucuk ukuran sedang.

Sehabis pola pokok berakhir dimalam setelah itu membuat isen- isennya. Canting yang digunakan pada saat membuat isen- isen beragam ialah; canting cecekan, canting telon, canting prapatan.

Baca Juga :   Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai

Pewarnaan

Motif batik yang sudah dicap maupun ditulis dengan parafin malam ialah cerminan ataupun motif dari batik yang hendak dibikin. Proses berikutnya pemberian warna sehingga pada tempat yang terbuka jadi bercorak, sebaliknya tempat yang ditutup parafin tidak terkena warna yang diwarnai. Oleh sebab itu, jumlah pemberian parafin malam bergantung jumlah warna yang digunakan.

Pelorodan

Pelorodan merupakan proses penghilangan parafin malam yang melekat pada kain mori. Menyingkirkan parafin malam pada batik bisa bersifat menyingkirkan sebagian ataupun menyingkirkan keseluruhan parafin malam. Menyingkirkan sebagian ataupun setempat yakni melepas parafin malam pada tempat- tempat tertentu dengan metode m, mengerok dengan perlengkapan sejenis pisau. Pekerjaan dengan metode mengerok disebut ngerok ataupun ngerik. Pekerjaan ini dilakukan sehabis kain diwedel guna batik sogan dari solo ataupun yogyakarta. Maksud dari pekerjaan ini, ialah membuaka parafin klowongan, dimana pada sisa parafin yang dikerok ini nantinya hendak diberi warna soga.

Penghilangan parafin malam secara totalitas bisa dilakukan pada pertengahan ataupun akhir proses pembuatan kain batik. Penghilangan parafin secara totalitas disebut peleorodan. Pada batik pekalongan prose ini kerap dilakukan. Pelorodan yang dicoba di tengah proses pembatikan umumnya dilakukan buat membagikan warna lain pada jejak parafin yang dilorod. Pelorodan yang dilakukan di akhir disebut mbabar ataupun ngebyok. Pelepasan parafin dilakukan dengan air panas. Parafin bakal meleleh dalam air panas sehingga terlepas dari kain. Buat kain dengan pewarnaan bahan alam( nabati), air panas diberi kanji. Sedangkan buat pelepas parafin( pelorodan), kain batik dengan pewarnaan obat sintesis air lorodan yang lain diberi soda abu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *