Kebudayaan Zaman Batu – Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum dan Megalitikum
Kebudayaan Zaman Batu – Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum dan Megalitikum

Berikut 6 Peralatan Yang Dihasilkan Di Zaman Megalitikum Lengkap Dengan Penjelasannya

Era Megalitikum biasa disebut dengan era batu besar, sebab pada era ini manusia telah bisa membuat serta meningkatkan kebudayaan yang dibuat dari batu- batu besar. kebudayaan ini tumbuh dari era Neolitikum hingga era Perunggu. Pada era ini manusia telah memahami keyakinan. Meski keyakinan mereka masih dalam tingkatan dini, ialah keyakinan terhadap roh nenek moyang, tetapi keyakinan ini timbul karna pengetahuan manusia telah mulai bertambah.

Nah pada kebudayaan masa megalitik ini penyebarannya lewat 2 gelombang ialah Megalitik Tua menyebar ke Indonesia pada era Neolithikum( 2500- 1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi( Proto Melayu), serta Megalitik Muda menyebar ke Indonesia pada era perunggu( 1000- 100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson( Deutro Melayu). Dari penyebaran 2 gelombang ini dibuktikan dengan terdapatnya temuan bangunan batu besar barang batuan- batuan besar semacam dolmen, kubur batu, sarkofagus, punden berundak, menhir, patung serta arca.

Peninggalan kebudayaan megalithikum nyatanya masih bisa kamu amati hingga saat ini, sebab pada sebagian suku- suku bangsa di Indonesia masih menggunakan kebudayaan megalithikum tersebut. Ada pula sebagian daerah yang masih menggunakan kebudayaan ini seperti yang ada di sebagian daerah Sulawesi, dengan itu pula banyak peninggalan- peningalan kebudayaan megalitik yang banyak ditemui di sebagian wilayah di Sulawesi seperti halnya, pada wilayah  Kabupaten Pinrang, ada temuan artefak kuno masa budaya megalitik yang ditemui di Jalur Melati, Kelurahan Penrang, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan Februari 2020 silam. Terdapat sebagian perlengkapan serta bangunan yang dihasilkan pada era kebudayaan Megalitikum, terdiri atas:

Menhir

Menhir yakni tiang tugu batu besar yang mempunyai peranan sebagai indikasi peringatan sesuatu peristiwa ataupun selaku tempat pemujaan roh nenek moyang, wilayah penemuannya di Sumatera Selatan serta Kalimantan.

Baca Juga :   Perjanjian Tuntang: Penafsiran, Sejarah

Dolmen

Dolmen yakni meja batu besar yang umumnya terletak dibawah menhir tempat meletakkan sesaji. Wilayah temuannya di Sumba, Sumatera Selatan serta Bodowoso( Jawa Timur).

Keranda( Sarkofagus)

Keranda yakni peti mati yang dibuat dari batu, yang wujudnya semacam lesung serta diberi tutup dari batu, wilayah temuannya di Bali.

Peti Kubur Batu

Peti kubur batu yakni sesuatu kuburan dalam tanah yang sisi- sisi, alas serta tutupnya diberi papan dari lempeng batu. Peti kubur ini banyak ditemui di Kuningan, Jawa Barat.

Punden Berundak

Punden berundak yakni bangunan dari batu yang disusun bertingkat- tingkat( berundak- undak), yang gunanya sebagai bangunan pemujaan roh nenek moyang yang setelah itu jadi wujud awal bangunan candi. Banguna punden berundak yakni bangunan asli Indonesia.

Waruga

Waruga ialah kubur batu yang berupa kubus ataupun bundar, waruga umumnya terbuat dari batu utuh. Untuk wilayah temuannya di Sulawesi Tengah serta Utara.

Arca

Arca- arca megalit ialah bangunan batu besar yang berupa fauna ataupun manusia yang banyak ditemui didataran besar Pasemah, Sumatera Selatan yang menggambarkan watak dinamis. Contohnya Batu Gajah, suatu arca batu besar dengan cerminan seseorang yang sedang menunggang fauna serta sedang berburu.

Era Batu Besar Kebiasaan- Kebiasaannya Sebagai Berikut:

Pemujaan Matahari

Di Indonesia matahari dipuja sebagai matahari, bukan sebagai dewa matahari semacam di Jepang.

Pemujaan Dewi Kesuburan

Bisa dilihat di Candi Sukuh serta Candi Ceto selaku lambing kesuburan, di Jawa pada biasanya Dewi Sri dipuja selaku dewi kesuburan serta pelindung padi.

Terdapatnya Kepercayaan Perkakas Penolak Bala( Tumbal)

Umumnya dengan menanam kepala kerbau ditengah bangunan ataupun tempat tertentu, hingga akan terlindungi serta terbebas dari marabahaya.

Baca Juga :   Pengertian Batik dan Jenis-Jenisnya,Batik Tradisional dan Batik Modern

Terdapatnya Upacara Ruwatan

Upacara ruwatan yakni upacara untuk mengembalikan orang ataupun warga kepada penduduk yang suci seperti semula misalnya anak tunggal, anak kembar, pandawa 5 serta bersih desa.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *