Belajar Mengetahui Fungsi, Struktur dan Persarafan pada Limpa

anams.id – Limpa adalah organ tubuh yang terletak di sisi kiri atas perut. Meskipun limpa dianggap sebagai organ tubuh yang tidak vital, namun limpa memainkan peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh manusia.

Pada artikel ini, akan dibahas mengenai fungsi limpa, struktur dan bagian limpa, hubungan limpa dengan organ lain, parenkim limpa, peredaran darah limpa, aliran limf dan persarafan limpa.

Fungsi Pada Limpa

Limpa merupakan organ yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Fungsi utama limpa adalah untuk membantu menghilangkan sel darah merah yang sudah tua, serta membantu melawan infeksi dan penyakit.

Sel darah putih, atau leukosit, yang terdapat pada limpa merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Selain itu, limpa juga berperan dalam produksi sel darah merah dan sebagai tempat penyimpanan sel darah.

Struktur Dan Bagian Limpa

Limpa memiliki struktur yang mirip dengan kelenjar dan memiliki dua bagian utama: pulpa putih dan pulpa merah.

Pulpa putih merupakan bagian limpa yang kaya akan sel darah putih, sementara pulpa merah mengandung banyak sel darah merah. Selain itu, terdapat pula jaringan ikat, pembuluh darah, serta sel-sel penyusun limpa.

Hubungan Limpa Dengan Organ Lain

Limpa memiliki hubungan yang erat dengan organ lain dalam tubuh. Limpa terhubung langsung dengan hati dan ginjal, dan keduanya berperan penting dalam membantu menghilangkan zat-zat yang tidak diperlukan dalam tubuh.

Selain itu, limpa juga terhubung dengan sistem sirkulasi darah, yang memungkinkan sel-sel darah untuk berpindah dari satu organ ke organ yang lain.

Parenkim Limpa

Parenkim limpa adalah jaringan lunak yang terdapat pada limpa, yang terdiri dari sel-sel penyusun organ tersebut. Sel-sel ini membentuk jaringan yang terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan sel-sel pembentuk jaringan ikat.

Baca Juga :   Mengenal Karbohidrat Mulai dari Pengertian, Sifat dan Manfaat Karbohidrat

Peredaran Darah Limpa

Limpa memiliki peredaran darah yang sangat penting bagi fungsi organ tersebut. Limpa menerima darah dari arteri splenika, yang kemudian memasuki pulpa merah limpa.

Darah tersebut kemudian mengalir melalui sinusoid limpa, tempat di mana sel-sel darah mengalami filtrasi dan pemurnian. Selanjutnya, darah mengalir keluar dari limpa melalui vena splenika, dan kembali ke sistem sirkulasi darah.

Aliran Limf Selain peredaran darah, limpa juga berhubungan dengan sistem limf. Limf adalah cairan yang terbentuk dari darah dan jaringan tubuh, yang mengalir melalui sistem limfatik.

Persarafan limpa

Persarafan limpa terjadi melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Kedua jenis saraf ini membentuk sistem saraf otonom, yang mengatur fungsi-fungsi organ internal tubuh, termasuk limpa.

Saraf simpatis berperan dalam menstimulasi aktivitas limpa, sementara saraf parasimpatis berfungsi untuk menghambat aktivitas tersebut.

Stres dan aktivitas fisik yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatis, yang mempengaruhi kontraksi dan relaksasi dinding pembuluh darah pada limpa.

Akibatnya, peredaran darah dan limf dapat meningkat, sehingga meningkatkan kemampuan limpa dalam menghilangkan sel-sel darah yang sudah tua dan melawan infeksi.

Sementara itu, saraf parasimpatis bekerja untuk menghambat aktivitas limpa dan memperlambat peredaran darah dan limf.

Hal ini terjadi ketika tubuh dalam keadaan rileks dan tidak terpapar stres. Meskipun demikian, stimulasi saraf parasimpatis juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan fungsi organ internal tubuh, termasuk limpa.

Selain itu, limpa juga memiliki koneksi dengan saraf aferen, yang menerima informasi sensorik dari organ tubuh dan mengirimkannya ke sistem saraf pusat.

Informasi sensorik ini kemudian diproses oleh otak dan merespon dengan mengirimkan sinyal kembali ke organ yang bersangkutan.

Persarafan aferen pada limpa dapat berperan dalam mengirimkan informasi tentang adanya infeksi atau gangguan pada organ tubuh lain yang berhubungan dengan limpa.

Baca Juga :   Peran Jaringan Epidermis Pada Tumbuhan

Dalam kondisi tertentu, seperti pada kasus limfoma atau kanker limpa, persarafan limpa dapat terganggu dan menyebabkan gejala seperti nyeri atau pembesaran pada daerah sekitar limpa.

Oleh karena itu, pemahaman mengenai persarafan limpa sangat penting dalam mendiagnosis dan mengobati gangguan pada organ ini.

Baiklah kami kira cukup sekian apa yang bisa kami share mengenai artikel ini semoga dapat membantu sedikit atau banyaknya, terimakasih.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *