Apakah Kepala Udang Harus Dibuang dan Kenapa? Ternyata Sebenarnya Bisa Dimanfaatkan Loh

anams.id – Hay guys, kali ini kita bakal bahas tentang salah satu makanan laut yang paling enak dan populer, yaitu udang! Tapi, ada satu bagian dari tubuh udang yang sering dibuang sebelum dimasak, yaitu kepala udang.

Padahal, kepala udang sebenernya sangat bergizi dan punya banyak manfaat buat kesehatan kita. Nah, di artikel ini kita bakal bahas kenapa sih kepala udang harus dibuang sebelum dimasak, dan gimana caranya supaya kita bisa memanfaatkan bagian ini dengan baik. So, jangan kemana-mana yah, baca terus artikel ini kalo kamu suka sama udang!

Udang dapat dimasak dalam berbagai cara, ada satu bagian dari tubuh udang yang sering dibuang sebelum dimasak, yaitu kepala udang. Kepala udang sering dianggap sebagai bagian yang tidak berguna atau bahkan tidak enak untuk dimakan.

Namun, banyak orang tidak tahu alasan sebenarnya mengapa kepala udang harus dibuang. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa kepala udang harus dibuang sebelum dimasak.

Tidak enak rasanya

Pertama-tama, kepala udang sering dibuang karena tidak enak rasanya. Kepala udang terdiri dari beberapa bagian, termasuk bagian kulit keras dan bagian lunak yang berisi otak dan organ-organ internal. Bagian kulit keras pada kepala udang sulit untuk dikunyah dan memiliki rasa yang kurang enak. Sementara itu, bagian lunak sering dianggap memiliki aroma yang sangat kuat dan tidak sedap.

Sulit untuk dimakan

Kedua, kepala udang sering dibuang karena sulit untuk dimakan. Kepala udang memiliki banyak bagian kecil yang sulit untuk diambil dan dimakan. Bagian kulit keras pada kepala udang juga sulit untuk dikupas dan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, banyak orang memilih untuk membuang kepala udang dan hanya memakan bagian ekor yang lebih mudah untuk dimakan.

Baca Juga :   Cara Memperbaiki Headset Putus dengan Mudah

Mengandung banyak kolesterol

Ketiga, kepala udang sering dibuang karena mengandung banyak kolesterol. Kolesterol adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kepala udang memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, terutama pada bagian otak dan organ internal. Oleh karena itu, mengonsumsi kepala udang dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan risiko kesehatan.

Namun, meskipun kepala udang sering dibuang, bagian ini sebenarnya sangat berharga dari segi nutrisi. Kepala udang mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral.

Bagian otak pada kepala udang mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Selain itu, kepala udang juga mengandung kalsium, fosfor, dan selenium yang penting untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.

Cara memanfaatkan kepala udang

Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan kepala udang yang sehat dan bergizi. Salah satunya adalah dengan membuat kaldu udang. Kaldu udang dibuat dengan merebus kepala udang bersama dengan bahan-bahan lain seperti bawang putih, jahe, dan rempah-rempah.

Kaldu udang ini dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat sup atau masakan lainnya.

Selain itu, kepala udang juga dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat saus udang. Saus udang dibuat dengan merebus kepala udang bersama dengan bahan-bahan lain seperti bawang putih, tomat, dan bumbu-bumbu lainnya. Saus udang ini dapat digunakan untuk menyedapkan hidangan seperti pasta, nasi goreng, atau makanan lainnya.

Kesimpulannya, kepala udang sering dibuang karena dianggap tidak enak dan sulit untuk dimakan. Namun, bagian ini sebenarnya sangat berharga dari segi nutrisi dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan kepala udang, seperti membuat kaldu atau saus udang.

Baca Juga :   Cara Menghilangkan Noda Oli Yang Sudah Kering Pada Pakaian

Dengan memanfaatkan kepala udang dengan baik, kita dapat memperoleh nutrisi penting dan mengurangi limbah makanan yang dihasilkan. Namun, tetap perhatikan jumlah konsumsi kepala udang untuk menjaga kesehatan tubuh kita.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *